Ngobras Bareng Cakra Khan, Bamsoet Dorong Ekonomi Desa
Cakra Khan memiliki keinginan untuk sukses sebagai pemberdaya ekonomi masyarakat desa
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung cita-cita penyanyi Cakra Khan yang ingin membangun perekonomian di desa. Tak hanya sukses sebagai penyanyi, pelantun lagu Kekasih Bayangan ini ternyata juga memiliki keinginan untuk sukses sebagai pemberdaya ekonomi masyarakat pedesaan. Cita-cita mulia Cakra Khan tersebut sangat relevan dengan kondisi Indonesia, karena masa depan Indonesia bukan lagi berada di perkotaan, melainkan justru berada di pedesaan.
"Desa merupakan penyedia utama kebutuhan pangan masyarakat. Indonesia dianugerahi tanah yang subur untuk pertanian, laut yang luas untuk perikanan, maupun iklim sesuai untuk perkebunan. Tidak ada yang tak bisa ditanam disini. Tinggal bagaimana kita mengelolanya secara bijak. Memajukan ekonomi pedesaan, akan membuka banyak lapangan pekerjaan yang pada akhirnya akan menanggulangi kemiskinan," ujar Bamsoet dalam Podcast Ngobras sampai Ngompol (Ngobrol Asyik sampai Ngomong Politik) bersama Cakra Khan, untuk konten Youtube Bamsoet Channel, di Jakarta, Senin (30/11).
Calon Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menjelaskan, pedesaan juga menjadi pusat pelaku usaha UMKM. Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto sangat besar, mencapai 60 persen. Kemampuan UMKM menyerap tenaga kerja juga sangat signifikan, mencapai 97 persen dari total tenaga kerja. Namun, kemampuan UMKM menembus pasar ekspor masih relatif kecil, hanya sebesar 14 persen.
"Agar UMKM bisa lebih menggeliat lagi, perlu keterlibatan orang-orang seperti Cakra Khan, yang bisa dijadikan role model bagi masyarakat. Dengan pergaulannya yang luas sebagai penyanyi, Cakra Khan pasti memiliki banyak pengalaman dan jaringan yang bisa dimanfaatkan untuk memajukan UMKM di pedesaan. Khususnya, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi," jelas Bamsoet.
Ketua DPR RI ke-20 ini menerangkan, potensi pasar ekspor bagi UMKM sangat besar, sekitar 7,4 miliar jiwa jumlah penduduk dunia atau sekitar 28 kali lipat pasar domestik. Dengan demikian, walaupun berusaha di desa, pendapatan bisa melebihi kota, dan pasaran mendunia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2019 transaksi e-commerce di Indonesia mencapai Rp 17,2 triliun.
"Artinya, konsumen Indonesia sangat melek digital. Ironisnya, data terakhir yang dihimpun Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2018, jumlah UMKM yang mampu beradaptasi dan terhubung dengan ekosistem digital baru 13 persen, atau sekitar 8,3 juta dari 64,19 juta unit UMKM. Dengan keterlibatan orang-orang seperti Cakra Khan, mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi agar UMKM bisa semakin melek digital," pungkas Bamsoet.