KPU DIY Imbau Masyarakat tak Khawatir Datang ke TPS

Petugas penyelenggara pemungutan suara sudah dipastikan sehat.

Republika/Mardiah
Pilkada di tengah pandemi Covid-19 (ilustrasi)
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY mengimbau agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada pilkada serentak, Rabu (9/12) besok. Di DIY pilkada digelar di Kabupaten Sleman, Bantul dan Gunungkidul.


"Kita meyakinkan bahwa pelaksanaan pemungutan (suara) besok insya Allah tidak perlu dikhawatirkan dan sesuai prosedur," kata Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan kepada Republika melalui sambungan telepon, Selasa (8/12).

Hamdan mengatakan, petugas penyelenggara pemungutan suara sudah dipastikan sehat. Petugas, katanya, dibatasi dari usia 20 tahun sampai 50 tahun dan tidak memiliki penyakit penyerta.

Selain itu, petugas pemungutan suara juga sudah menjalani berbagai rangkaian prosedur kesehatan seperti rapid diagnostic test (RDT) dan swab test. Sehingga, petugas yang terindikasi tertular Covid-19 dan mengidap penyakit akan diganti.  

"Kalau reaktif dan di-swab positif, maka diganti dengan petugas baru. Insya Allah dari petugas sudah sehat," ujarnya.

Alat pelindung diri untuk petugas juga sudah disiapkan. Logistik untuk alat pelindung diri bagi petugas ini didistribusikan ke tempat pemungutan suara (TPS) pada H-1 menjelang pencoblosan.

"Mulai dari masker, faceshield, tempat cuci tangan di pintu masuk dan pintu keluar disediakan, thermo gan juga sudah disiapkan," jelasnya.

Hamdan pun meminta kepada pemilih yang datang ke TPS untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pemilih juga diharapkan datang tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan agar tidak menimbulkan kerumunan di area TPS.

"Pemilih diharapkan melaksanakan hal yang sama, misalnya dia membawa alat tulis sendiri, pakai masker, mengikuti atau mendatangi TPS sesuai jam kehadiran. Misalnya jadwalnya jam 08.00 WIB pagi, kalau itu ditaati Insya Allah tidak terlalu banyak orang yang ada di TPS," katanya.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono juga mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Tidak hanya di tengah pandemi Covid-19, DIY juga memiliki ancaman erupsi Gunung Merapi. 

"Saya berharap nanti masyarakat punya waktu untuk mendatangi TPS (tempat pemungutan suara)," kata Sultan. 

Sultan menyebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan KPU dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Baik itu di tingkat DIY maupun di tingkat kabupaten yang akan menggelar pilkada.

Melalui koordinasi tersebut, Sultan mengatakan, persiapan pilkada sudah dilakukan. Ia memastikan tidak ada masalah dalam persiapan pelaksanaan pilkada di tengah pandemi Covid-19 dan ancaman erupsi Merapi.

"Jangan sampai (karena) alasan Merapi, tapi rendah partisipasi masyarakatnya untuk memilih. Siapa yang mau dipilih terserah masyarakat, saya tidak melibatkan diri di situ," ujarnya.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler