Unggul di Hitung Cepat, 2 Paslon di Semarang Sujud Syukur
Meski unggul kedua paslon tidak merayakan dengan cara berlebihan.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dua calon kepala daerah pejawat unggul dalam perolehan suara pada penghitungan cepat pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (9/12). Paslon Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi- Ita) yang harus melawan kotak kosong, unggul pada Pilwalkot Semarang tahun 2020.
Pasangan yang diusung PDIP, Partai Golkar, PKB, Partai Demokrat, PKS, Partai Gerindra, PAN, Partai NasDem, dan PSI tersebut unggul telak pada hitung cepat dengan perolehan suara lebih dari 90 persen. Hasil sementara ini disambut dengan sujud syukur oleh pasangan Hendi-Ita, yang juga pejawat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang tersebut, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur.
“Alhamdulillah, hasilnya sangat memuaskan, dari quick count kita lihat sudah sampai lebih dari 90 persen. Inilah yang kita syukuri bersama- sama dengan tim pemenangan dan teman-teman partai pengusung,” kata dia di Lempongsari, Kota Semarang.
Kendati begitu, ia dan timnya tetap akan berpedoman pada hasil penghitungan resmi (manual) oleh KPU Kota Semarang. Karena hasil penghitungan cepat kali ini masih kemenangan sementara.
Menanggapi perolehan suara yang mencapai angka lebih dari 90 persen, Hendi menegaskan, apa pun hasil penghitungan suara Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2020 ini merupakan bentuk kepercayaan dari warga (masyarakat) Kota Semarang. “Kami ini –Hendi- Ita— hanya merupakan abdi rakyat yang dipercaya 1,1 juta warga untuk mengelola pemerintahan yang namanya Kota Semarang,” ungkapnya.
Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2020 kali ini, diikuti sedikitnya 1,1 juta warga Kota Semarang. Mereka menggunakan hak pilihnya di 3,619 TPS yang tersebar di 16 Kecamatan yang ada di ibu kota Provinsi Jawa Tengah tersebut.
Sementara itu, di Kabupaten Semarang, pejawat Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha juga unggul dalam penghitungan cepat Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang tahun 2020. Ngesti Nugraha yang berpasangan dengan M Basari (Ngebas) unggul dengan perolehan suara 64 persen dari rivalnya, pasangan Bintang Narsasi-Gunawan Wibisono (Bison), yang hanya mengumpulkan 30 persen suara.
Data hitung cepat sampai dengan pukul 17.05 WIB, paslon nomor urut 1 (Bison) mendapat 159.924 suara. Sedangkan pasangan nomor urut 2, Ngebas memperoleh 323.740 suara.
Keunggulan sementara pasangan yang diusung oleh PDIP, PKB, Partai Demokrat dan Partai Hanura Kabupaten Semarang ini juga langsung disambut sujud syukur oleh Ngesti Nugraha maupun M Basari bersama tim di posko pemenangan, sebagai ungkapan syukur. “Ini merupakan hasil yang patut kita syukuri, dan ini merupakan kemenangan warga Kabupaten Semarang, yang mempercayakan pasangan Ngebas untuk memimpin daerahnya,” kata Ngesti Nugraha.
Atas keunggulan ini, Ketua Tim Pemenangan pasangan Ngebas, Bondan Marutohening mengimbau kepada seluruh pendukung, simpatisan dan seluruh relawan untuk tidak merayakan dengan cara yang berlebihan. Karena situasi di tengah pandemi Covid-19 tidak memungkinkan untuk bersukacita merayakan kemenangan dengan euforia yang berlebihan. Terlebih lagi angka penularan Covid-19 di kabupaten Semarang masih cukup tinggi.
“Maka, saya menginstruksikan kepada segenap pendukung, simpatisan maupun relawan Ngebas untuk merayakan kemenangan ini cukup dengan berdoa, mengucap syukur dan memohon ridha kepada Allah SWT, di tempatnya masing- masing,” kata dia menegaskan.
Hal yang sama juga disampaikan Ngesti Nugraha dan M Basari. Kurang tepat jika kemenangan dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang 2020 ini dirayakan dengan kemeriahan yang mengundang kerumunan banyak orang.
Sehingga semuanya lupa untuk menjaga protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. “Mari kita bersama- sama berdoa untuk mensyukuri nikmat Allah ini, guna mencegah penularan atau munculnya kasus baru Covid-19 dari hajat pilkada kabupaten Semarang ini,” ucap dia mengakhiri.