PKB Minta Pendukung Menahan Diri Sikapi Hasil Pilkada Yalimo

Imbas kerusuhan yang terjadi Yalimo menyebabkan, ribuan warga mengungsi.

Foto: Republika/Fauziah Mursid
Anggota DPR RI Daniel Johan.
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PKB, Daniel Johan, menanggapi terkait memanasnya situasi yang terjadi di Yalimo, Papua pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mendiskualifikasi Erdi Dabi sebagai calon bupati Kabupaten Yalimo. Daniel meminta seluruh pihak untuk menahan diri.


"Semua pihak penting untuk menahan diri dan sama-sama menjaga kondisi agar kembali tenang," kata Daniel kepada Republika, Kamis (8/7).

Imbas kerusuhan yang terjadi Yalimo menyebabkan, ribuan warga mengungsi. Sejumlah perkantoran dan kios rusak dibakar akibat kerusuhan tersebut.

"Kekacauan situasi akan merugikan semua pihak khususnya masyarakat langsung," ujarnya.

Imbauan serupa sebelumnya juga disampaikan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri. Mathius mengaku, sudah meminta kubu Erdi Dabi-Jhon Wilil dan Lakius Peyon-Nahum Mabel tidak mengulangi aksi pembakaran seperti yang terjadi pada pekan lalu.

Kapolda Papua juga menyatakan, permintaan maafnya atas kerusuhan yang berujung pembakaran sejumlah gedung pemerintahan tersebut. "Saya selaku Kapolda Papua mewakili Pangdam XVII/Cenderawasih dan masyarakat Yalimo meminta maaf kepada seluruh pengungsi atas insiden ini," ujar Kapolda Papua Fakhiri dalam keterangan yang diterima Republika, Rabu (7/7). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler