PTM, Orang Tua dan Guru Diminta Pastikan Prokes Anak

Memakai masker selama di sekolah wajib dilakukan dalam kegiatan PTM terbatas

DPD
Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, walau PTM sudah diizinkan di daerah namun yang harus terus diingatkan kepada siswa adalah memakai masker yang baik dan benar.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengizinkan dibukanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas bagi daerah yang status PPKM berada di level 1-3. Oleh karena itu penting bagi semua kepala daerah untuk segera memformulasikan teknis PTM terbatas di daerahnya masing-masing dengan mengedepankan keselamatan peserta didik tidak hanya di lingkungan sekolah atau selama PTM berlangsung tetapi juga saat siswa pergi dan pulang ke sekolah. Salah satu hal yang harus terus diingatkan kepada siswa adalah memakai masker yang baik dan benar.
 
Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, walau PTM sudah diizinkan di daerah dengan status PPKM Level 1 sampai 3 tetapi sifatnya tetap terbatas terutama dari sisi kuantitas siswa yang hadir dan jumlah hari PTM. Ini karena sejatinya walau sebuah daerah berlevel 1 atau zona hijau sekalipun dan cakupan vaksinasinya sudah tinggi, potensi penularan Covid-19 masih tetap ada. Oleh karena itu salah satu prinsip dasar yang harus terus dikuatkan saat PTM terbatas berlangsung adalah memastikan semua insan yang ada di sekolah wajib memakai masker dengan baik dan benar.
 
“Saya meminta baik orang tua maupun guru jangan lelah terus mengingatkan anak-anaknya yang akan PTM untuk tidak pernah membuka maskernya baik saat berangkat ke sekolah, saat berada di sekolah maupun ketika perjalanan pulang ke rumah. Memakai masker yang baik dan benar artinya masker menutupi hidung dan mulut dan pastikan bahan masker bagus dan sangat baik jika anak-anak memakai masker dobel. Ini penting untuk terus diingatkan agar anak-anak memahami bahwa walau memakai masker tidak nyaman tetapi ini adalah keharusan demi keselamatan,” ujar Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya.
 
Menurut Fahira, walau cakupan vaksinasi di sebuah daerah sudah tinggi atau jika sudah mencapai 90 persen sekalipun, bukan berarti kondisi sudah aman atau terkendali sehingga memakai masker tetap menjadi kewajiban utama. Selain karena penambahan kasus positif masih terjadi, saat ini dan ke depan masih ada potensi virus corona bermutasi dan melahirkan varian baru yang dikhawatirkan semakin kuat misalnya varian delta. Vaksinasi hanya salah strategi melawan virus yaitu menurunkan risiko gejala berat saat terkena Covid-19 sementara masker, tes PCR untuk kontak telusur dan treatment adalah strategi utama untuk menghentikan penyebaran virus corona.
 
“Kenapa masker ini menjadi penting untuk terus diingatkan terutama kepada anak-anak kita yang akan PTM terbatas, karena masker sudah terbukti menjadi pelindung utama kita selama pandemi ini. Memastikan anak-anak disiplin memakai masker yang baik dan benar akan menghindari terjadi penularan dimanapun anak-anak kita berada,” pungkas Fahira Idris.

Baca Juga


Baca juga : Jokowi Ingin Vaksinasi Santri dan Pelajar Secara Masif
 
Sebagai informasi, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI 25 Agustus lalu mengatakan, daerah dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3 boleh menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Salah satu daerah yang memulai PTM Terbatas adalah Provinsi DKI Jakarta.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler