Gali Potensi Ekspor UMKM, Bea Cukai Selenggarakan Sosialisasi di Tiga Wilayah di Jawa

UMKM memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian daerah.

Bea Cukai
Mendorong potensi UMKM untuk dapat mengekspor hasil produksinya ke luar negeri, Bea Cukai menyelenggarakan seminar dan sosialisasi di beberapa wilayah.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka mendorong potensi UMKM untuk dapat mengekspor hasil produksinya ke luar negeri, Bea Cukai menyelenggarakan seminar dan sosialisasi di beberapa wilayah. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan oleh Bea Cukai Tasikmalaya, Bea Cukai Magelang, dan Bea Cukai Wilayah Jawa Timur I.

Baca Juga


Bea Cukai Tasikmalaya bersinergi menggelar kegiatan Sosialisasi kepada 16 UMKM yang berasal dari Kota Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Pangandaran. 

“UMKM memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian daerah dan menjamin kesejahteraan masyarakat Indonesia. Bea Cukai, sebagai instansi kepabeanan yang mengemban fungsi sebagai industrial assistance dan trade facilitator turut mendukung kegiatan UMKM, khususnya UMKM yang berorientasi ekspor,” ungkap Encep Dudi Ginanjar, Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan.

Bea Cukai meyakini dengan meningkatnya ekspor, akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Bea Cukai Tasikmalaya, UMKM dikenalkan dengan peran Bea Cukai. 

“Dukungan Bea Cukai diberikan dalam bentuk kemudahan proses kepabeanan, pengembangan kapasitas UMKM dengan fasilitas KITE IKM, pelatihan, pendampingan, dan pemberian konsultasi terkait regulasi dan prosedur kepabeanan dan cukai, serta membantu UMKM berpotensi untuk masuk pasar global,” tambah Encep.

Di Jawa Tengah, Bea Cukai Magelang bekerja sama dengan Tim Pokja Joint Program UMKM Kemenkeu Satu Povinsi Jawa Tengah menggelar Temu Bisnis dengan Atase Perdagangan KBRI di Malaysia dan calon pembeli.

Salah satu program Menteri Keuangan Republik Indonesia kepada seluruh jajaran dibawahnya adalah program asistensi terhadap UMKM. Berbagai bentuk asistensi dilakukan dimulai dari perizinan, pembiayaan hingga pemasaran. Program UMKM Kemenkeu Satu Wilayah Provinsi Jateng terbagi menjadi 3 klaster, yakni klaster UMKM rintisan, klaster UMKM mandiri dan klaster UMKM siap ekspor.

Peserta terdiri dari 25 pengusaha UMKM yang memiliki produk makanan, minuman, kerajinan tangan, pets care, dan kentang segar dari wilayah Magelang, Wonosobo, Temanggung dan Purworejo. Berbagai produk tersebut sebenarnya sudah siap untuk ekspor. Akan tetapi, untuk mendapatkan buyer masih menjadi kendala utama bagi mereka. Kerja sama instansi pemerintah pada kali ini, diharapkan dapat membantu dan menyelesaikan masalah tersebut dan kegiatan ekspor dapat segera terealisasi.

Bea Cukai Jawa Timur I Gelar sosialisasi UMKM Week sebagai salah satu rangkaian kegiatan Pekan Raya Bea Cukai. Kegiatan tersebut diselenggarakan secara luring di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Acara tersebut dihadiri oleh 32 pelaku usaha UMKM dari daerah Surabaya dan sekitarnya, komunitas Forum IKM Jawa Timur.

Turut menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, Founder UKM Mendunia, Iko Sukma Handriadianta, menyampaikan mengenai cara mudah bagi UMKM untuk dapat ekspor. Bagi Iko, ekspor tidak melulu harus berupa produk khusus dengan modal yang besar, melainkan ekspor dapat berupa barang apa saja, meskipun barang tersebut dianggap tidak memiliki nilai jual di Indonesia

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler