Bea Cukai Bekasi Pererat Hubungan dengan Pelaku Usaha Lewat Kegiatan CVC
Lewat CVC, Bea Cukai melakukan asistensi kepada pengguna jasa dan pengawasan.
REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Bea Cukai Bekasi melaksanakan program Customs Visit Customers (CVC) untuk menjalin sinergi dan intimasi dengan para pelaku usaha yang berada di bawah pengawasannya. Selama tiga hari berturut-turut, Bea Cukai Bekasi mengunjungi beberapa perusahaan penerima fasilitas kepabeanan.
Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi, Yanti Sarmuhidayanti, mengungkapkan Bea Cukai Bekasi secara periodik melaksanakan kegiatan CVC yang merupakan salah satu bentuk asistensi kepada pengguna jasa serta upaya pengawasan untuk meningkatkan kepatuhan pengguna jasa.
Pada Rabu (13/9/2023), Bea Cukai Bekasi mengunjungi PT Yusen Logistics Solution Indonesia. Perusahaan tersebut merupakan penyelenggara Gudang Berikat yang menawarkan complete portfolio untuk jasa yang didesain untuk mengatur complex and ever-changing supply chains. Perusahaan menawarkan solusi atas supply produk-produk seperti produkl retail, automotive, food, healthcare, aerospace dan technology.
Melaui program CVC Bea dan Cukai dapat melihat secara langsung implementasi tata laksana Gudang Berikat (GB) termasuk pengelolaan IT Inventory, CCTV, dan kondisi sarana dan prasarana ruangan hanggar serta mengetahui kondisi perusahaan.
Yanti mengatakan, gudang Berikat dapat berperan sebagai prime mover peningkatan konektivitas logistik di Indonesia, keberadaan perusahaan ini harus bisa mendorong terciptanya rantai pasok yang cepat bagi penyediaan bahan baku untuk industri di Indonesia sehingga diharapkan dapat mendorong kinerja logistik Indonesia.
Pada Kamis (14/9/2023), Bea Cukai Bekasi mengunjungi PT Inko Prima Idaman Apparel yang merupakan penerima fasilitas Kawasan Berikat. Perusahaan yang didirikan sejak September 2004 tersebut telah dipercaya memproduksi pakaian pria dan wanita dengan merek-merek ternama seperti Tommy Hilfiger, Docker, Live’s, Zara, Massimo Dutti, Lotto dan brand lainnya. Ekspor barang-barang tersebut ditujukan ke Asia, Eropa, Amerika dan Amerika Latin.
Pihak perusahaan juga menyampaikan apresiasinya atas persetujuan pengerjaan barang dari daerah pabean Indonesia lainnya yang telah diberikan oleh Bea Cukai Bekasi. Kegiatan tersebut dapat membantu perusahaan untukl bertahan di saat permintaan dari buyer luar negeri menurun.
Di hari ketiga, Jumat (15/9/2023), Bea Cukai Bekasi mengunjungi PT Oksha Teknologi Indonesia, sebuah perusahaan penerima fasilitas Kawasan Berikat yang merakit komponen elektronik. Yanti menyampaikan bahwa tempat penimbunan berikat berkewajiban membuat laporan terkini stok barang di gudang.
“Aktivitas ini harus dilakukan dengan teliti dan cermat agar tidak terjadi salah pencatatan kegiatan Stock Opname ini akan membantu perusahaan atau Bea Cukai dalam mengawasi lalu lintas barang yang masuk dan keluar Kawasan Berikat,” ujar Yanti.
Selain itu, Yanti berserta tim melakukan pengecekan secara langsung implementasi tata laksana Kawasan Berikat (KB) termasuk pengelolaan IT Inventory, CCTV, dan kondisi sarana dan prasarana.