Lewat Sinergi, Bea Cukai Dorong Potensi Ekonomi Daerah
Bea Cukai mendorong potensi UMKM lewat kegiatan pelatihan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bea Cukai kembali bersinergi dengan organisasi perangkat daerah dalam meningkatkan potensi perekonomian di beberapa wilayah. Kali ini Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan mendorong potensi UMKM lewat kegiatan pelatihan, sementara itu Bea Cukai Sampit lewat koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan menjadi narasumber dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan tahap dasar dan lanjutan UMKM berorientasi go global. Pelatihan ekspor ini merupakan kerja sama Tim Duta Transformasi Bea Cukai Sulbagsel, Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BBPSDMP) Kominfo Makassar, serta Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo di bawah naungan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) Kominfo.
DEA sendiri merupakan beasiswa pelatihan Kominfo bagi masyarakat umum calon pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta pelaku usaha UMKM yang ingin naik kelas dalam hal pemanfaatan teknologi digital untuk dapat meningkatkan usahanya.
Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan, Encep Dudi Ginanjar, mengungkapkan, “Kegiatan pelatihan ekspor ini merupakan perwujudan fungsi Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance serta perwujudan sinergi pemberdayaan UMKM untuk meningkatkan daya saing agar tak tersisih dalam percaturan ekonomi dunia melalui peningkatan literasi digital dan pengenalan ekspor,” ujarnya.
Sementara itu, Bea Cukai Sampit melaksanakan kunjungan kerja ke Bupati Kotawaringin Timur pada Senin (30/10/2023). Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan mempererat silaturahmi di lingkungan wilayah kerja Kantor Bea Cukai Sampit.
Hal yang dibahas dalam pertemuan ini yaitu berkaitan dengan penjelasan lengkap terkait tugas dan fungsi Bea Cukai serta kesiapan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam mengembangkan potensi ekspor daerah untuk meningkatkan penerimaan anggaran daerah setempat. Bea Cukai mengungkapkan kepeduliannya kepada masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur yang selama ini belum optimal merasakan potensi kekayaan alamnya khususnya terkait Sawit.
Sependapat dengan itu, dijelaskan oleh Bupati Kotawaringin Timur bahwa Sampit memiliki 700 hektar lahan sawit, namun hanya sedikit mendapatkan manfaat ekonomi maupun penerimaan daerah dari ekspor produk sawit yang dilakukan pengusaha setempat. Hal ini menjadi perhatian lebih pemerintah daerah untuk mendengar berbagai masukan dari Bea Cukai Sampit khususnya dalam upaya peningkatan manfaat ekspor produk olahan sawit dari Sampit agar manfaatnya secara optimal dan adil dapat dirasakan oleh masyarakat Sampit.
Selain membahas potensi tersebut, Bea Cukai Sampit bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur juga serius dalam membahas tentang upaya meningkatkan pengawasan Cukai khususnya minuman mengandung etil alkohol (MMEA) dan rokok ilegal. Hal lain sehubungan dengan pengawasan barang ilegal, Bea Cukai Sampit juga akan berkolaborasi lebih baik dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam pengawasan dan pemberantasan peredaran narkotika, psikotropika, dan prekusor (NPP) yang sangat memberikan efek buruk khususnya untuk masa depan masyarakat setempat.