Bea Cukai Dorong Ratusan UMKM di Bali dan Bekasi Perluas Pasar ke Mancanegara

Penguatan UMKM merupakan langkah membangun ekonomi yang lebih dinamis.

Bea Cukai
Bea Cukai dorong ratusan UMKM di Bali dan Bekasi untuk ekspor produknya lewat asistensi.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bea Cukai dorong ratusan UMKM di Bali dan Bekasi untuk ekspor produknya lewat asistensi. Penguatan UMKM merupakan langkah membangun ekonomi yang lebih dinamis dan inklusif, dengan tetap menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi jangka panjang untuk generasi mendatang.

Baca Juga


Kemenkeu Satu Provinsi Bali gelar focused group discussions (FGD) untuk 182 UMKM pada 16 Juli 2024. FGD ini adalah sarana interaksi antara para pelaku usaha pengiriman barang dengan pelaku UMKM di Bali. Tekankan strategi menyiasati biaya logistik dalam membuka pasar baru dan meningkatkan ekspor, FGD ini tak hanya menyasar UMKM berhasil ekspor, tetapi juga untuk UMKM yang memiliki potensi ekspor.

UMKM dapat menyokong perekonomian Indonesia dengan menyediakan lebih dari 97 persen lapangan kerja atau 117 juta tenaga kerja. Di balik peran UMKM yang besar, faktanya kontribusi UMKM kepada total ekspor Indonesia tahun 2023 hanya 15,8 persen, sehingga masih banyak potensi yang bisa digali untuk meningkatkan ekspornya.

“Untuk itu, melalui FGD kami menghadirkan narasumber berkompeten di bidang ekspor dan supply chain, untuk memberikan solusi atas permasalahan logistik untuk UMKM. Dengan penguatan UMKM, kita tidak hanya membangun ekonomi yang lebih dinamis dan inklusif, tetapi juga menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi jangka panjang untuk generasi mendatang,” jelas Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar.

Bea Cukai dorong ratusan UMKM di Bali dan Bekasi untuk ekspor produknya lewat asistensi. - (Bea Cukai)

Encep menegaskan, FGD ini berdampak pada perluasan pasar baik di dalam atau luar negeri melalui digitalisasi dan globalisasi. Ada beberapa aspek yang menjadi konsentrasi, seperti pembiayaan dengan pihak perbankan, fasilitas fiskal oleh Bea Cukai dan DJP, pemasaran platform digital bersama DJPb, pelatihan dan pendampingan, serta peningkatan kerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta.

“Upaya optimalisasi UMKM juga kami lakukan di Bekasi bersama Dinas Koperasi dan UKM Kota Bekasi (19/7/2024). Melalui pertemuan ini kami berupaya mepermudah akses UMKM di Bekasi untuk melakukan ekspor, memperluas jangkauan bisnis dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler