REPUBLIKA.CO.ID, ENDE -- Kota Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Kota ini memiliki nilai sejarah penting dari tonggak sejarah nasional.
Di kota ini dasar kebangsaan lahir dan tercetus selama pengasingan Bung Karno. Pada masa pengasingan, Bung Karno telah menyusun butir-butir kebhinekatunggalikaan dan kebangsaan yang kelak menjadi Pancasila.
Lingkungan alam dan masyarakat Ende yang plural telah memengaruhi alam pikir Bung Karno untuk mencita-citakan sebuah negara merdeka yang berdasarkan Pancasila. Ketika Bung Karno berpidato pada 1 Juni 1945 di depan BPUPKI, ia menyebut dasar negara yang akan dipidatokan kemudian diberi nama Pancasila yang digali dari bumi pertiwi Indonesia.
Tempat tersebut tak lain Ende, saat ia diasingkan. Namun, disayangkan, kondisi kawasan bersejarah Bung Karno ketika diasingkan di Ende sekarang dalam kondisi kurang terawat. Bahkan ada yang sudah hilang atau pun beralih fungsi.
Karenanya, pemerintah atas prakarsa Wapres Boediono serta kemendikbud, melakukan revitalisasi kawasan bersejarah di sana. Sehingga bukti sejarah pengasingan Bung Karno di Ende dapat disaksikan oleh generasi penerus bangsa. Pada peringatan Hari Lahirnya Pancasila tahun ini, ada dua situs yang diresmikan oleh wapres. Yakni rumah pengasingan dan taman Rendo.