Selasa 03 Mar 2020 10:17 WIB

Sejarah Hari Ini: Pesawat Turki Jatuh, 345 Tewas

Pesawat Turki jatuh di dekat Paris pada 3 Maret 1974.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Pesawat jatuh, ilustrasi
Foto: Antara.
Pesawat jatuh, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID -- PARIS - Pada 3 Maret 1974 kecelakaan nahas menimpa Turkish Airlines DC10 yang jatuh di dekat Paris menewaskan semua penumpang dan kru di dalamnya sebanyak 345 orang. Pesawat tersebut tercatat dalam penerbangan reguler dari Ankara ke London melalui Paris.

Baca Juga

Pesawat jatuh beberapa menit setelah lepas landas pada pukul 12.35 melewati jejak satu mil panjang melalui hutan Ermenonville. Sebanyak 200 penumpang adalah warga Inggris yang telah transit dari penerbangan British Airways yang dibatalkan karena pemogokan oleh para insinyur di bandara London.

Di darat tidak ada korban jiwa, meskipun hutan tempat jatuhnya pesawat populer dengan pejalan kaki. Hanya tunggul pohon menghitam yang tersisa di mana pilot mungkin mencoba pendaratan darurat.

Potongan pakaian dan puing-puing lain dari pesawat berserakan di seluruh area. Tidak ada satu pun penumpang yang selamat dari kecelakaan tersebut.

Dilansir BBC History, ratusan pekerja penyelamat, dari Palang Merah, Protection Civile serta kru api dan ambulans, berada di lokasi dalam waktu setengah jam. Namun nahas tidak ada yang diselamatkan.

Para pekerja kemudian mengumpulkan mayat-mayat dan membawanya ke gereja St Pierre di Senlis. Dari sana, tentara memindahkan jenazah ke kendaraan militer pada malam hari untuk dibawa ke pusat medis di Paris kemudian akan diperiksa oleh para ilmuwan forensik.

Saksi mata di desa terdekat St Pathu mengatakan, mendengar ledakan dan melihat api berkobar dari pesawat jauh sebelum jatuh ke hutan. Beberapa mayat ditemukan di dekat desa, sekitar enam mil dari lokasi kecelakaan. Hal ini menunjukkan pesawat itu mungkin meledak di udara.

Investigator kecelakaan yang mencari petunjuk untuk bencana udara terburuk di dunia memulai dengan mempelajari mesin jet. Mereka juga mencari perekam penerbangan kotak hitam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement