REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Sebanyak 69 orang warga negara Indonesia yang menjadi anak buah kapal (ABK) Diamond Princess mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati, Majalengka, Ahad (1/3) malam. Para ABK tersebut dievakuasi dari kapal pesiar Diamond Princess yang tengah berada di Yokohama, Jepang dan akan diobservasi berkaitan dengan suspect virus Corona di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
Ketika tiba di bandara yang menjadi ikon baru Ciayumajakuning yang juga akan dikenal sebagai Bandara Internasional Jawa Barat ini, para ABK beserta 11 kru dan 12 anggota tim pendamping disambut langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Mereka pun melalui serangkaian prosedur kedatangan penumpang internasional di bandar udara, termasuk melewati pemeriksaan petugas Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina.
“Mengingat Bea Cukai, bersama dengan Imigrasi dan Karantina, merupakan instansi pemerintah yang bertanggung jawab melakukan pengawasan serta pelayanan pada Bandar Udara Kertajati, maka Bea Cukai Cirebon pun turut ambil bagian dalam menerima para ABK Diamond Princess, khususnya dalam hal pelayanan kepabeanan,” ujar Kepala Bea Cukai Cirebon, Encep Dudi Ginanjar, yang turun langsung dalam mengawasi kedatangan para ABK Diamond Princess bersama pegawai Bea Cukai Cirebon di bagian pelayanan dan pengawasan.
Secara umum, menurut Encep, dalam menghadapi kasus corona, pegawai yang bertugas akan tetap bersiaga dan meningkatkan pengawasan terhadap barang bawaan penumpang yang datang dari luar negeri, khususnya yang datang dari negara-negara atensi yang telah tertular coronavirus tersebut.
“Diharapkan kesigapan prosedur pemeriksaan yang kami laksanakan dapat meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah khususnya instansi terkait di Bandara Kertajati, siaga dalam melindungi masyarakat melalui upaya pencegahan masuknya coronavirus secara maksimal,” ujarnya.