Kamis 05 Mar 2020 17:19 WIB

Perguruan Tinggi Dinilai Bisa Jadi Museum Kalau tak Berubah

Dirjen Dikti menyebut perguruan tinggi sebagai institusi yang paling sulit berubah.

Red: Yudha Manggala P Putra
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti), Nizam
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti), Nizam

REPUBLIKA.CO.ID, ADANG -- Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof Nizam menyatakan perguruan tinggi bisa menjadi museum dan ditinggalkan oleh pembelajarnya jika tidak melakukan perubahan di tengah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Selama ini perguruan tinggi dikenal sebagai institusi yang paling sulit berubah, rutinitasnya hanya seputar ruang kelas, pustaka, labor dan dosen. Sementara ada banyak sumber pengetahuan lain di luar kelas yang bisa digali," kata Prof Nizam di Padang, Kamis (5/3).

Ia menyampaikan hal itu pada diskusi kelompok terpumpun dengan tema Implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di Universitas Andalas (Unand) Padang.

Menurut Dirjen Dikti, kalau perguruan tinggi tetap mempertahankan pembelajaran seperti yang ada selama ini, maka lama-lama akan ditinggalkan mahasiswa karena mereka bisa belajar dari sumber pengetahuan yang berkembang pesat dengan menggunakan internet di luar kampus. "Oleh sebab itu pemerintah menggagas program kampus merdeka agar lahir manusia unggul yang kreatif dan dan berdaya guna serta adaptif terhadap perkembangan yang ada," ujarnya.