Jumat 06 Mar 2020 05:24 WIB

Pasar Otomotif Berpotensi Terdampak Corona

Kendaraan komersial berpotensi terdampak virus corona.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang model berpose di samping bus yang dipamerkan di pameran kendaraan komersial, Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Seorang model berpose di samping bus yang dipamerkan di pameran kendaraan komersial, Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyebaran virus corona di sejumlah penjuru dunia telah mempengaruhi sejumlah aktivitas ekonomi. Pekan ini, Geneva International Motor Show (GIMS) 2020 yang jadi salah satu pameran otomotif terbesar di dunia pun terpaksa dibatalkan karena corona yang telah ditemukan di Swiss pada pekan lalu.

Beberapa hari lalu, virus serupa pun telah terbukti ada di Indonesia. Otomatis, hal ini pun berpotensi akan berpengaruh terhadap kondisi pasar otomotif Indonesia.

Pengamat otomotif, Bebin Juana pun mengamini hal tersebut. Mengingat, industri otomotif adalah industri yang juga berkaitan dengan sejumlah hal dan kondisi tertentu.

"Industri otomotif tidak berdiri sendiri. Pasti ada keterkaitan dengan sejumlah hal tertentu. Apalagi, saat ini arus informasi lewat berbagai media kian deras sehingga semakin cepat mempengaruhi perilaku pasar. Artinya, hal ini juga akan berdampak pada kendaraan komersial dan kendaraan pribadi," kata Bebin.