REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waralaba Starbucks saat ini tengah menguji coba kembali gelas kopi yang ramah lingkungan. Gelas lebih mudah didaur ulang yang bisa dipakai berulang kali.
Gelas yang bisa dipakai berulang kali kini dianggap berisiko akan penularan virus. Dilansir laman Fox Business, Selasa (10/3), Starbucks sedang membuat cangkir kopi yang lebih berkelanjutan, yakni dengan menggunakan bahan kertas yang lebih ramah lingkungan. Beberapa kafe tertentu di New York, Seattle, San Francisco, Vancouver, dan London sudah menyediakan gelas ini.
Gelas terbuat dari bahan biodegradable yang digunakan untuk menghindari kebocoran. Kemasan Starbucks sebelumnya berkontribusi terhadap limbah yang berbasis di Seattle setiap tahunnya.
Starbucks pun mengeklaim komitmen untuk mengurangi jumlah sampah tersebut. Starbucks juga memprioritaskan pengemasan tanpa limbah dengan memberi pelanggan insentif untuk membawa sendiri wadah yang dapat digunakan kembali.
Rantai makanan cepat saji, McDonald, juga mengeklaim akan secara berkelanjutan menciptakan kemasan plastik alternatifnya tahun ini. Sementara itu, induk Taco Bell Yum Brands Inc akan membuat kemasan berkelanjutan dalam lima tahun ke depan.
Semakin banyak negara bagian mendorong konsumen untuk mengurangi limbah. Undang-undang Negara Bagian New York yang melarang kantong plastik sekali pakai mulai berlaku pekan lalu dan mengurangi lebih dari 23 miliar kantong plastik yang digunakan setiap tahun.
Konsumen saat ini akan dikenai biaya 5 sen untuk kantong kertas. Negara-negara bagian itu termasuk Vermont, Connecticut, Delaware, Hawaii, Oregon, dan Maine juga telah melarang kantong plastik sekali pakai.