REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Ikopin menggelar Lokakarya Daerah dengan tema "Mengoptimalkan Peran Mahasiswa S2 Ikopin dalam Rangka Peningkatan Pendampingan SDM Pedagang Kecil KALIADONG (Kaki Lima, Asongan dan Jamu Gendong) se-Bandung Raya Provinsi Jawa Barat. Pada kegiatan ini juga dilakukan pemberian Santunan Beasiswa S2 Ikopin Bagi Mahasiswa Tidak Mampu dan Berprestasi Pempriov Jabar.
Pemberian santunan beasiswa diserahkan Gubernur Jawa barat yang diwakili oleh koordinator staf ahli gubernur bidang ekbang bapak DR. Dady Iskandar, M.si secara simbolis. Peserta yang hadir yaitu dari Mahasiswa S2 Ikopin, Puskerda, Pedagang Kaki Lima, Pedagang Asongan, pedagang jamu gendong dan lainnya. Acara diselenggarakan oleh PUSKERDA dan Mahasiswa MM IKOPIN yang bekerja sama dengan Pemprov Jabar, Angkasapura II beserta Bank BJB.
Ketua Pelaksana, Soeryawan menyampaikan kegiatan ini didasari oleh dua hal. Pertama, untuk menjawab tantangan dari dosen Magister Manajemen IKOPIN yang mana mahasiswa S2 IKOPIN harus memiliki “produk” sendiri. Sehingga tercetuslah ide beasiswa S2 MM IKOPIN sebagai beasiswa percontohan. Beasiswa ini diperuntukan untuk 60 Mahasiswa S2 Ikopin khususnya angkatan 68.
Rektor Ikopin Burhanuddin Abdullah menjelaskan bila buku lokakarya sudah diterbitkan maka akan membantu membuat legal lembaga pemberdayaan ekonomi masayarakat ke tingkat nasional.
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Barat, yang diwakili oleh Staf ahli Gubernur bidang kemasyarakatan dan Sumber Daya Daerah, Ahmad Hadadi, berharap bantuan dari pemprov jabar ini mampu meningkatkan semangat mahasiswa untuk terus berprestasi. Sehingga mampu berkompetisi di dunia nyata dan menjadi pengungkit yang luar biasa bagi dunia usaha khususnya di koperasi dan UKM,'' papar Hadadi dalam siaran pers yang diterima Republika.
Dikatakan dalam siaran pers tersebut, uutput dari program beasiswa ini diharapkan mahasiswa S2 Ikopin mampu menata pedagang khususnya di daerah Jatinangor jadi wisata koperasi.