REPUBLIKA.CO.ID,
Tubuh lelah, mata kabur, dan kulit berkerut adalah perjalanan yang jauh belum mendapatkan cinta
sebab hari-hari ia hanya rindu yang berdebur sia-sia, lalu melemparku ke belukar hutan,
dan menjadi padanganku sulit menemukan cahaya masa lalu telah menjadi penyesalan,
ratap terasa menggergaji jiwa,
dan aku termangu melihat kekalahan-kekalahan sendiri
berjumpalitan seperti beribu jarum menancapi dada aku mengaduh kehilangan jalan pulang,
dan ia terus bergulung-gulung membuat air mata menetes duka
TENTANG PENULIS: JUMARI HS, lahir di Kudus, 24 November 1965. Tahun 2011 diundang Hankuk University, Seoul, Korea Selatan dan membacakan puisinya di Kota Ansan. Sekarang sebagai ketua Teater Djarum. Buku puisinya yang telah terbit Tembang Tembakau (2008) dan Tentang Jejak Yang Hilang (2016). Tahun 2018 telah menerbitkan buku puisi yang terbaru berjudul Panorama Senja.