REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti menggunakan Very Large Telescope (VLT) ESO telah mengamati sebuah planet ektrem tempat yang diduga terdapat fenomena hujan besi terjadi. Eksoplanet (planet ekstrasurya) raksasa yang sangat panas memiliki sisi hari, di mana suhu naik di atas 2.400 derajat celcius, yang cukup tinggi untuk menguapkan logam. Angin kencang membawa uap besi ke sisi malam yang lebih dingin, di mana ia mngembun menjadi tetesan besi.
"Orang bisa mengatakan bahwa planet ini mendapat hujan di malam hari, kecuali hujan besi," kata David Ehrenreich, seorang profesor di Universitas Jenewa di Swiss, dilansir Tech Explorist, Kamis (12/3).
Ehrenreich memimpin sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature, dari planet ekstrasurya yang eksotis. Eksoplanet dikenal sebagai WASP-76b, terletak sekitar 390 tahun cahaya di konstelasi Pisces.
Fenomena aneh ini terjadi karena hujan besi di eksoplanet hanya pernah menunjukkan satu wajah, yaitu di siang hari, sementara malam hari tetap gelap. Seperti Bulan pada orbitnya di sekitar Bumi, WASP-76b butuh waktu untuk memutar di sekitar porosnya seperti halnya mengelilingi bintang.