Kamis 12 Mar 2020 12:23 WIB

Akademisi: Bangun Rumah Tahan Banjir dengan Kerikil

Rumah tahan banjir menggunakan kerikil pada dasar lantai bangunan.

Akademisi: Bangun Rumah Tahan Banjir dengan Kerikil.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Akademisi: Bangun Rumah Tahan Banjir dengan Kerikil.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Yanto mengatakan masyarakat dapat membangun rumah tahan banjir dengan menggunakan kerikil pada dasar lantai bangunan.

"Mengganti material tanah urug yang dipadatkan sebagai dasar lantai bangunan dengan menggunakan kerikil bisa menjadi alternatif mencegah banjir," katanya, Kamis (12/3).

Baca Juga

Dosen Jurusan Teknik Sipil Unsoed tersebut menjelaskan rumah tahan banjir dapat dirancang sebagai alternatif pengendalian banjir. Caranya, melalui modifikasi pada beberapa material dan sistem pengaliran air hujan.

Modifikasi yang dimaksud adalah dengan penggunaan kerikil sebagai dasar lantai. Kerikil memiliki kekuatan struktur yang baik, tidak mudah aus, dan mampu meresapkan air dengan debit yang relatif besar.

"Salah satu bukti pemanfaatan kerikil untuk mendukung struktur bangunan adalah pada jalan rel," katanya.

Dia menambahkan, selain menggunakan kerikil di bawah lantai bangunan, sistem pengaliran air hujan juga perlu dimodifikasi. "Saluran air hujan yang biasanya dari atap bangunan dialirkan ke lahan dengan sistem drainase, pada rumah tahan banjir air hujan perlu dialirkan ke lapisan kerikil di bawah lantai bangunan tersebut," katanya.

Sebagai ilustrasi, apabila terjadi hujan lebat sebesar 150 milimeter per hari, setara dengan kedalaman air 15 sentimeter pada atap bangunan yang luasnya sedikit lebih besar dengan luas lantai. "Dengan kedalaman pondasi rumah yang umumnya 50 sentimeter dan porositas kerikil umumnya 30 persen, maka kapasitas rongga di bawah lantai bangunan setara dengan 15 sentimeter," katanya.

Artinya, kata dia, jika tingkat curah hujan 150 milimeter per hari akan dapat ditampung semuanya dalam lapisan kerikil di bawah lantai bangunan untuk kemudian dialirkan ke dalam tanah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement