Jumat 13 Mar 2020 05:12 WIB

Tiga Jenderal di Balik Selembar Supersemar

Tiga jenderal datang ke Istana Bogor guna meyakinkan Soekarno mengeluarkan Supersemar

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Karta Raharja Ucu
Naskah Supersemar(IST)
Foto: IST
Naskah Supersemar(IST)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarah mencatat adanya tiga jenderal yang disebut memegang peran menentukan dalam transisi kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto. Pasalnya, tiga jenderal yang datang menemui Presiden Soekarno di Istana Bogor pada 11 Maret 1966 berhasil meyakinkan Soekarno untuk mengeluarkan surat perintah kepada Jenderal Soeharto, yang dikenal dengan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).

Ketiga jenderal itu adalah Brigjen Basuki Rachmat (Menteri Veteran), Brigjen M Jusuf (Menteri Perindustrian), dan Pangdam V Jaya Brigjen Amirmachmud. Sidang kabinet yang berlangsung pada 11 Maret 1966 pada pagi hari menjadi kacau ketika muncul pasukan liar di sekeliling istana.

Situasi menegangkan itu mendorong Presiden Soekarno meninggalkan Istana Merdeka menuju Istana Bogor. Sepeninggal Bung Karno, pimpinan sidang Dr J Leimena juga kemudian menutup sidang.

Selepas sidang ditutup, ketiga jenderal itu mengadakan pembicaraan dan sepakat membawa persoalan itu kepada Soeharto. Saat itu Soeharto tidak hadir dalam sidang kabinet dengan alasan sakit.