REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mengantisipasi penyebaran virus corona, kampus-kampus di Surabaya mulai memberhentikan kuliah tatap muka. Universitas Negeri Surabaya (Unesa) misalnya, melalui Surat Edaran Rektor Nomor B/15254/UN38/TU.00.02/2020 membuat kebijakan menghentikan sementara kuliah tatap muka.
Dalam surat tersebut tertulis, teori tatap muka, tugas terstruktur, dan tugas mandiri dilaksanakan dengan e-Learning, vi-Learning, mailing list, WA group, line, skype atau sejenisnya. Praktikum seperti laboratorium, bengkel, studio, microteaching, dilaksanakan dengan bentuk pemberian tugas lain yang relevan sesuai capaian pembelajaran.
Begitu pun tugas lapangan seperti KKN, PKL, PL, PLP, magang, serta pertukaran mahasiswa atau dosen, untuk sementara waktu dikompensasi dalam bentuk kegiatan lain. Selain itu, ujian akhir smester maupun ujian tengah smester dilakukan secara online. Pun pembimbingan tugas akhir dilakukan secara online.
"Ujian proposal, ujian tugas akhir, skripsi, tesis, kompre, ujian tertutup, serta ujian terbuka, tetap diadakan. Namun hanya dihadiri mahasiswa yang diuji serta pengujinya," seperti tertulis dalam surat yang ditandatangani Rektor Unesa, Nurhasan, Sabtu (14/3).
Surat Edaran Rektor tersebut juga memutuskan untuk menunda wisuda ke-97 sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut. Namun demikian, izazah peserta wisuda tetap diproses dan diberikan. Seluruh kegiatan kemahasiswaan di lingkungan Kampus Unesa juga dihentikan.
Sementara, terkait proses penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2020-2021 baik itu melalui SBMPTN, SNMPTN, SPMB dan jalur Mandiri, tetap berjalan. Kegiatan layanan administrasi akademika maupun non akademika, juga tetap berjalan normal.
Namun untuk kegiatan pengumpulan massa, baik itu yang dihadiri orang dari luar Uniesa ataupun hanya warga Unesa, dihentikan sementara. Agar tidak terjadi pengumpulan massa, mahasiswa yang tinggal di asrama kampus juga diimbau keembali atau pulang ke rumah masing-masing. Pun kegiatan di asrama kampus, untuk sementara waktu dihentikan.
"Mahasiswa yang oleh suatu alasan tidak dapat meninggalkan asrama,diminta untuk melapor kepada kepala asrama dan Unesa Crisis Centre," tulis surat tersebut.
Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Masdar Hilmy menyatakan, pihaknya juga mengalihkan kegiatan belajar mengajar menjadi sistem daring dan penugasan terstruktur. Keputusan tersebut juga diambil untuk menghindari kontak fisik antar orang di kampus selama satu pekan.
Kebijakan yang diberlakukan mulai 16 Maret sampai 20 Maret ini sebagai langkah kewaspadaan penyebaran COVID-19 di kalangan Kampus. "Kebijakan sudah saya edarkan berupa peniadaan tatap muka selama satu minggu ke depan. Bukan berarti kami meliburkan belajar mengajar, tapi kami alihkan menjadi sistem daring atau penugasan terstruktur dari dosen," ujar Masdar.
Prinsipnya, kata Masdar, pihak kampus ingi meminimalisir kontak fisik antar orang ke orang di kampus. Menurut Masdar, selain mengganti sistem perkuliahan dari tatap muka menjadi jarak jauh, pihak kampus juga menunda seluruh kegiatan dosen maupun mahasiswa yang akan ke luar negeri. Bahkan, Rektor sendiri juga membatalkan rencana kunjungan ke Bandung dan Jambi.
"Imbauannya waspada mencegah perjalanan ke luar negeri. Perjalanan ke luar negeri dipending. Saya sendiri mestinya empat hari ke depan ke Bandung dan Jambi saya cancel semua," katanya.