REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Program Studi (Prodi) D3 Farmasi Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memproduksi hand sanitizer. Cairan pembersih tangan untuk membantu masyarakat mengatasi pencegahan penyebaran Coronavirus disease (Covid-19).
Dosen D3 Farmasi SV UNS Heru Sasongko, S.Farm.,M.Sc.,Apt, mengatakan hand sanitizer banyak dibutuhkan masyarakat saat Solo dinyatakan kejadian luar biasa (KLB) terhadap Covid-19, guna untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
"Solo status KLB Covid-19 ini, membuat masyarakat harus senantiasa melakukan pola hidup sehat salah satunya dengan menggunakan hand sanitaizer," kata Heru Sasongko di Solo, Selasa (17/3).
Menurut Heru Sasongko pihaknya bersama tim terdiri dari enam orang melakukan riset berupaya menghasilkan produk kesehatan yang dapat dimanfaatkan untuk masyarakat saat Solo KLB Covid-19. Tim melalui pendanaan dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) 2020, Prodi D3 Farmasi SV UNS kemudian melakukan pengembangan lagi dari produk yang telah dipamerkan dalam acara pameran produk, di Danau UNS Surakarta, pada tanggal 12 hingga 13 Maret 2020.
Pada acara pemeran tersebut hanya bermodal seharga Rp 10.000 per botol untuk membuat hand sanitaizer telah berhasil menarik perhatian para pengunjung. Dalam waktu sekitar satu jam, sebanyak 300 botol hand sanitaizer telah ludes laku dibeli para pengunjung.
Bahkan, prodi D3 Farmasi SV UNS mendapat tantangan untuk menyediakan sebanyak 3.000 botol lagi hand sanitaizer untuk seluruh sivitas akademika UNS. "Banyak pesanan hand sanitaizer telah dilayangkan kepada Prodi D3 Farmasi UNS untuk penggunaan sendiri," kata Heru Sasongko.
Menurut dia, hand sanitizer meski buatan sendiri, tetapi produknya kualitasnya tidak kalah dengan yang dijual di pasaran. "Hand sanitaizer produknya memiliki fungsi yang sama yaitu dapat membunuh kuman atau bakteri. Semoga langkah kami untuk membuat hand sanitaizer disaat masyarakat banyak yang membutuhkan dapat membantu untuk meminimalisir penyebaran kasus Covid-19 di Solo," katanya.