REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahun, penderita asma bersiap menghadapi penyakit musiman seperti masuk angin dan flu. Tahun ini, penderita asma juga dibayangi oleh virus baru dari famili corona, yaitu COVID-19. Seperti coronavirus lainnya, COVID-19 menyerang sistem pernapasan dan telah menginfeksi lebih dari 135.000 orang dan menewaskan hampir 5.000 orang pada 13 Maret.
Menurut pejabat kesehatan, mereka yang paling berisiko adalah populasi yang lebih tua atau orang dengan kondisi medis bawaan. Kemudian, apakah penderita asma menjadi kelompok berisiko tinggi terinfeksi?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa penderita asma berisiko tinggi terinfeksi Covid-19. Asma disejajarkan dengan diabetes dan penyakit jantung yang merupakan kelompok lebih rentan akan virus. Yayasan Asma dan Alergi Amerika juga mendaftarkan asma sebagai kondisi medis kronis yang membuat seseorang lebih berisiko.
"Penderita asma harus mengambil tindakan pencegahan ketika segala jenis penyakit pernapasan menyebar di komunitas mereka," demikian pernyataan Yayasan tersebut, seperti dilansir Time, Rabu (18/3).
Namun begitu, Sebastian Johnston, seorang profesor kedokteran Pernapasan & Alergi di Inggris mengungkap, sejauh ini tidak ada bukti definitif bahwa penyakit asma meningkatkan kemungkinan tertular virus atau mengalami penyakit yang lebih parah. Menurutnya, belum ada data yang bisa mengaitkan hubungan keduanya.
"Data yang kami miliki sejauh ini dari Cina dan Korea Selatan tidak mengidentifikasi orang dengan asma berisiko terkena virus atau memiliki penyakit yang lebih parah dengan virus," kaya Johnston.
Kepala Klinis untuk Perawatan Asma di Rumah Sakit Guy's di London, David Jackson, juga mengatakan hal yang sama. Ia mengemukakan bahwa asma tampaknya tidak menjadi faktor risiko yang signifikan untuk infeksi yang lebih parah.
"Coronavirus baru atau Covid-19 tampaknya tidak dapat mempengaruhi penderita asma dengan cara yang sama seperti virus lain pada umumnya," jelas dia.
Namun begitu, Johnston tetap mengimbau agar orang dengan asma harus mengikuti semua tindakan pencegahan yang disarankan. Seperti menghindari interaksi sosial, menghindari kontak dengan orang yang memiliki gejala pernapasan, rutin mencuci tangan, serta membawa inhaler. Sebab virus yang lebih tua seperti flu musiman tetap menjadi ancaman.