Rabu 18 Mar 2020 13:40 WIB

Saran Pakar Saat Anak Harus Pindah Belajar di Rumah

Orang tua diminta meluangkan waktu untuk menemani anak belajar.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nora Azizah
Orang tua diminta meluangkan waktu untuk menemani anak belajar (Foto: ilustrasi anak belajar di rumah)
Foto: ANTARA /M Agung Rajasa
Orang tua diminta meluangkan waktu untuk menemani anak belajar (Foto: ilustrasi anak belajar di rumah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah daerah memutuskan untuk membuat kebijakan belajar di rumah untuk anak sekolah. Menanggapi hal ini, Pendiri Gerakan Nasional Menyenangkan (GSM), Muhammad Nur Rizal, mengatakan, orang tua yang juga bekerja di rumah sebaiknya meluangkan waktu untuk menemani anak berdiskusi dalam belajar.

Hal itu dilakukan agar selama kegiatan belajar di rumah, anak tidak merasa menjadi obyek saja. Tetapi juga bisa aktif bersama keluarga di rumah.

Baca Juga

"Melainkan pelaku aktif bersama keluarga untuk selalu belajar setiap saat, dalam setiap situasi," kata Rizal, dihubungi republika.co.id, Rabu (18/3).

Diskusi bersama anak dalam kegiatan belajar di rumah dapat menguatkan ikatan sosial keluarga. Hal ini juga mengajarkan anak menjadi warga neagra yang efektif di segala situasi yang berubah dengan cepat di era disrupsi digital.

Selain itu, ia menambahkan, orang tua bisa membuat salah satu sudut rumah menjadi area belajar yang kondusif serta sehat. Suasana belajar yang menyenangkan juga bisa dibangun di dalam sudut rumah tersebut.

"Orang tua juga bisa menemani akses pembelajaran online gratis yang disediakan oleh institusi atau masyarakat," kata Rizal menambahkan.

Ia menyarankan, situasi darurat Covid-19 ini bisa menjadi kesempatan orang tua untuk membagun tempat belajar yang menyenangkan. Selain itu, ia juga menyarankan agar pembelajaran yang dilakukan berkaitan dengan persoalan nyata yaitu pencegahan virus corona.

"Sehingga pengetahuan tidak tercabut dari akar kehidupan nyata," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement