Kamis 19 Mar 2020 00:25 WIB

Hati-Hati Ancaman Siber Saat Bekerja dari Rumah

Ancaman siber mengintai saat orang bekerja dari rumah.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Kejahatan siber. Ancaman siber mengintai saat orang bekerja dari rumah.
Foto: Flickr
Kejahatan siber. Ancaman siber mengintai saat orang bekerja dari rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 mendorong sejumlah perusahaan untuk menerapkan kebijakan bekerja dari rumah. Aplikasi konferensi video pun menjadi salah satu alat komunikasi yang kerap dimanfaatkan.

Di lain sisi, sebaiknya semua berhati-hati bila hendak mengunduh program video konferensi untuk bekerja. Tak semua program yang tersedia di internet aman untuk digunakan.

Baca Juga

Beberapa program konferensi video mungkin saja membawa virus yang dapat menyerang ponsel atau komputer. Ahli keamanan siber mengungkapkan ada lima hal yang perlu diperhatikan agar keamanan siber tetap terjaga saat bekerja dari rumah, seperti dilansir USA Today.

Memilih program aman

Umumnya, tim yang bekerja dari rumah memanfaatkan program seperti FaceTime dan Google untuk melakukan konferensi atau panggilan video. Sebagian lain mungkin menggunakan Zoom, Microsoft Teams, atau Slack.

Bagi pegawai yang belum memiliki program-program tersebut, ada baiknya meminta rekomendasi dari pihak kantor untuk mengetahui program yang paling tepat untuk digunakan.

Bila harus mengunduh program atau aplikasi baru, pastikan aplikasi tersebut didapatkan dari tempat yang resmi seperti Apple App Store atau Google Play. Kedua perusahaan ini telah memiliki pengawasan yang ketat sehingga pengguna bisa mendapatkan aplikasi secara aman.

Jaringan pribadi virtual

Ada dua kegunaan dari jaringan pribadi virtual atau VPN. Yang pertama adalah kegunaan secara personal untuk menjaga kerahasiaan informasi diri ketika menggunakan jaringan WiFi publik.

Yang kedua adalah VPN korporasi. VPN korporasi umumnya digunakan untuk mengakses sumber-sumber informasi perushaan. VPN korporasi memungkinkan seseorang untuk terhubung dengan jaringan kantor.

Seorang pekerja bisa bertanya kepada departemen terkait mengenai butuh atau tidaknya penggunaan VPN korporasi saat bekerja di rumah. Bila perlu, tanyakan VPN korporasi yang bisa digunakan untuk bekerja dari rumah.

Selain itu, hati-hati dengan aplikasi yang menawarkan VPN secara gratis. Ada risiko bahwa aplikasi tersebut memiliki virus atau bot pengintai yang secara otomatis akan terpasang pada ponsel atau komputer. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan layanan VPN gratis untuk bekerja dari rumah.

Menyimpan data cadangan

Sebagian besar perusahaan memiliki jaringan yang secara otomatis akan menyimpan pekerjaan para pegawainya. Saat bekerja di rumah, hal seperti ini tentu tidak bisa didapatkan.

Untuk itu, orang-orang yang bekerja dari rumah sebaiknya berinisiatif untuk menyimpan hasil kerja mereka di tempat lain sebagai cadangan. Beberapa tempat penyimpanan yang bisa dimanfaatkan untuk menyimpan data cadangan ini adalah Google Drive dan Drop Box.

Menandatangani dokumen

Menandatangani dokumen penting tentu tak mudah untuk dilakukan secara virtual, terlebih bila satu dokumen membutuhkan tanda tangan dari beberapa orang sekaligus. Dalam kondisi ini, program DocuSign bisa menjadi pilihan yang aman dan praktis.

Penipuan virus corona

Momen bekerja dari rumah demi menekan penyebaran pandemi Covid-19 telah dimanfaatkan oleh sebagian penipu untuk keuntungan pribadi. Mereka bisa menelepon atau mengirim surel kepada seorang pegawai dan berpura-pura sebagai perwakilan departemen IT kantor.

Melalui pegawai tersebut, penipu lalu bisa mengakses beragam informasi penting. Oleh karena itu, orang-orang yang bekerja dari rumah sebaiknya berhati-hati bila mendapatkan surel yang memuat link atau dokumen dan mengatasnamakan departemen IT perusahaan tempat bekerja.

Andaikan mendapatkan surel seperti ini, baiknya segera menelepon langsung bagian  IT untuk mengonfirmasinyat. Bila dihubungi lewat telepon, minta penelepon untuk menghubungi kembali di lain waktu dan jangan memberikan informasi apa pun terlebih dahulu.

Setelah itu, hubungi departemen terkait untuk menginformasikan soal telepon tersebut. Penipu terkadang memberikan nomor telepon palsu yang digadang sebagai nomor layanan khusus untuk departemen IT.

Jangan gunakan nomor tersebut untuk mengonfirmasi kebenaran. Sebaliknya, hubungi nomor telepon perusahaan atau departemen IT yang terpercaya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement