REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grab dan Gojek mulai menerapkan servis ojek online (ojol) jaga jarak atau social distancing. Layanan ini akan diterapkan kepada mitra pengemudi, terutama untuk layanan pesan-antar makanan.
"Ekosistem Gojek terdiri dari ratusan juta individu dan kami yakin upaya pencegahan yang dilakukan Gojek dapat memiliki dampak besar dalam memperlambat atau mencegah penyebaran Covid-19," kata Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam keterangan pers, dikutip Kamis (19/3).
Gojek dan Grab mulai menerapkan jarak aman bagi pengemudi dengan pengguna. mereka mengukur suhu tubuh, terutama bagi mitra yang tergabung dalam layanan pesan-antar makanan.
Gojek melalui layanan Gofood menerapkan layanan pengantaran tanpa kontak atau contactless driver. Layanan ini didukung dengan pembaruan opsi teks pesan cepat, balasan otomatis di fitur chat.
Fitur ini diciptakan saat imbauan bekerja dari rumah diterapkan untuk mengurangi kontak langsung. Gojek sudah menerapkan bekerja dari rumah, work from home (WFH), untuk karyawan di kantor pusat Jakarta. Kebijakan ini berlaku juga untuk India, Singapura, dan Filipina.
Sementara itu, Grab memberlakukan jarak aman untuk layanan Grabfood dan Grabexpress. Dalam panduan yang diberikan Grab, pengguna bisa meminta pengemudi untuk meletakkan pesanan di luar pintu.
"Atau bisa juga di lokasi tertentu yang sudah disepakati," kata Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.
Mitra Grab akan meletakkan pesanan di tempat tersebut dan menunggu pengguna mengambil pesanan dalam jarak dua meter. Grab menyarankan melakukan pembayaran secara nontunai untuk mendukung pemesanan tanpa kontak ini.
Kedua aplikator ojek daring ini berusaha membekali mitra mereka dengan masker dan cairan pembersih tangan demi melindungi kesehatan mereka.