Kamis 19 Mar 2020 14:44 WIB

Virus Corona Mewabah, Pikir Dua Kali Sebelum ke RS

Orang yang sakit ringan diserukan untuk tak gampang ke RS di tengah wabah corona.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Warga mengantre untuk melakukan tes corona di Poli Khusus Corona, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/3/2020). Orang yang sakit ringan diserukan untuk tak gampang ke RS di tengah wabah corona.
Foto: Antara/Moch Asim
Warga mengantre untuk melakukan tes corona di Poli Khusus Corona, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/3/2020). Orang yang sakit ringan diserukan untuk tak gampang ke RS di tengah wabah corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gejalanya mirip dengan flu atau pilek ringan, Covid-19 tengah berstatus pandemi global membuat orang banyak yang bertanya-tanya tentang gangguan kesehatan yang dialaminya. Mereka kesulitan membedakan antara Covid-19 dengan penyakit infeksi saluran pernapasan lainnya.

Tak sedikit yang kemudian memilih untuk pergi ke dokter karena merasa tak nyaman dengan sakit yang diderita. Apalagi, ketika transmisi lokal Covid-19 sudah ada di daerah tempat tinggal mereka.

Baca Juga

Dilansir Fox News, ada beberapa langkah yang harus diambil untuk melindungi diri sendiri dan orang lain sebelum pergi ke dokter maupun ruang gawat darurat di rumah sakit. Sebab, bisa jadi mereka bertemu dengan orang positif Covid-19 yang sedang menunggu untuk mendapatkan diagnosis di rumah sakit.

Sebaliknya, bisa saja Anda yang membawa virusnya. Jadi, sebaiknya, pikir dua kali untuk pergi ke rumah sakit selagi ada wabah corona. Ini akan membantu melindungi sistem perawatan yang ada di setiap negara.

"Di beberapa bagian negara, sistem perawatan kesehatan sudah siaga untuk menghadapi titik puncak wabah,” ujar Jay Butler, Wakil Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Rabu (18/3).

Butler menganjurkan agar masyarakat menghindari untuk langsung pergi ke ruang gawat darurat di rumah sakit ketika mengalami gejala flu dan pilek ringan. Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk menjelaskan gejala-gejala yang Anda rasakan dan dapatkan instruksi tambahan mengenai penanganannya.

"Ketika didera penyakit pernapasan, ada dua kemungkinan. Saat ini AS masih dalam musim flu, jadi kemungkinan besar ini bukanlah Covid-19 dan jika iya, ini adalah jenis yang ringan,” jelas Butler.

Butler mengatakan, perlu diwaspadai gejala-gejala seperti demam, sesak napas dan atau dada terasa penuh sesak. Namun, jika mendapati gejala seperti ini, sebaiknya menelpon dokter atau fasilitas medis untuk mendapatkan arahan, jangan bergegas langsung ke sana.

"Jika memiliki gejala demikian, hubungi nomor darurat sehingga Anda bisa mendapatkan instruksi tentang cara masuk ke sistem perawatan kesehatan tanpa menularkan orang lain," ujar Butler.

Lebih lanjut, Butler menambahkan bahwa banyak rumah sakit telah melakukan latihan untuk mempersiapkan pandemi flu. Sebagian besar dari persiapan medis tersebut akan berguna dalam menangani kedatangan pasien Covid-19.

Salah satu hal yang penting diingat, menurut Butler, adalah meski jumlah tempat tidur rumah sakit dan profesional medis yang akan difokuskan untuk pasien Covid-19, keadaan darurat lainnya, seperti kecelakaan mobil, patah tulang dan kejadian jantung mungkin masih akan terjadi.

Untuk itu, pembatasan sosial, seperti bekerja dan berdiam di rumah, penting untuk diikuti semua orang. Butler berharap, masyarakat umum memaklumi bahwa ini adalah cara untuk menjaga sistem perawatan kesehatan tetap kuat dan mampu merawat orang dengan infeksi virus corona.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement