REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih juara di Green Building Construction for Our Bright Future. Gelaran itu sendiri terlaksana sebagai rangkaian agenda Kompetisi Rancang Bangun 2020.
Dalam kompetisi yang digelar akhir Februari 2020 lalu di Universitas Udayana itu, dua tim dari Departemen Teknik Sipil UGM menyabet juara satu dan juara tiga. Juara pertama sendiri diraih Tim Kahoyong Bundo.
Terdiri dari Arief Balie, Muhammad Dimas Mahardika dan Dylan Felyan. Tim ini mengajukan karya tulis berjudul Griya-Modular, merupakan rumah modular yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan cerdas.
"Kami mengusulkan gagasan tentang konsep hunian ramah lingkungan, ekonomis, berkelanjutan, yang di dalamnya ada upaya-upaya konservasi air, konservasi energi, konstruksi modular dan pengelolaan sampah," kata Arief.
Ia menjelaskan, Griya Modular dikembangkan dengan memakai sistem green roof berbasis wetland roof atau atap hijau yang ditanami vegetasi halofit. Ini terintegrasi ruang hijau, pengolahan air limbah dan penghawaan bangunan.
Sedangkan, sistem pencahayaan memakai alami dan lampu LED ramah lingkungan dengan pembangkit panel surya. Penerapan konsepnya dapat menghemat biaya relatif sekitar Rp 18 juta per tahun dari penghematan air dan listrik.
Lalu, juara tiga diraih Tim Leiden yang juara tiga di sana. Tim diisi Marco Hadisurya, Ayu Wulansari dan Arisandi Sanjaya Putra yang mengusung gagasan pemanfaatan limbah genteng dan abu ampas tebu sebagai bahan penganti semen.
"Semen merupakan salah satu penyumbang emisi gas CO2, inovasi ini nantinya diharapkan mampu menekan kebutuhan semen, sehingga dapat mengurangi dampak pemanasan global," ujar Marco.