REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah merupakan kebijakan yang diambil pemerintah sejak semakin meluasnya penyebaran virus corona. Kondisi ini tentu menyenangkan karena bisa berkumpul bersama keluarga di rumah.
Tapi sebagian orang justru mengaku stres karena 24 jam lebih terus berada di rumah serta harus membagi waktu antara kerjaan kantor dan menemani anak belajar secara online. Tidak sedikit juga dari mereka yang tidak terbiasa terus menerus di dalam rumah. Mereka yang terbiasa beraktivitas di luar, di lokasi kerja, bertemu dan mengobrol dengan banyak orang.
Menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Amanda Margia Wiranata berpikir positif dan bersikap tenang mampu membuat orang untuk mempertimbangkan segala sesuatu dengan bijak. Dengan berpikir positif juga mampu memengaruhi emosi agar menjadi lebih positif.
"Berpikir positif akan memengaruhi emosi menjadi lebih positif, kemudian perilaku kita juga lebih positif. Buatlah priotitas kepentingan, mana yang harus dan perlu," ujar Amanda, Sabtu (21/3).
Selain itu kata Amanda, penting juga untuk berpikir bahwa kondisi di rumah saja ini hanya sementara. Juga dilakukan demi kepentingan bersama masyarakat luas dan bukan untuk kepentingan diri sendiri. Walau pun ungkapnya, banyak yang merasa tidak nyaman dengan perubahan kondisi yang mengharuskan di rumah saja seperti saat ini.
"Walaupun dirasa tidak nyaman tapi harus dilakukan. Menjaga kebersihan badan dengan sering cuci tangan pakai sabun atau sanitizer adalah juga yang harus dilakukan," sambung Amanda.
Dengan di rumah saja, lanjut Amanda, juga sebagai kesempatan mendekatkan diri dengan anggota keluarga lainnya. Yang mungkin saja selama ini terhambat karena orang tua harus bekerja dan anak harus ke sekolah.
Dengan kumpul di rumah, masih menurut Amanda, agar tidak stres lakukan kegiatan yang menarik bersama-sama dengan anggota keluarga. Misalnya menonton film bersama, olahraga bersama, memasak dan makan bersama, berbagi tugas rumah tangga, beribadah bersama, bermain board game seperti monopoli atau membacakan cerita dan dongeng.
"Untuk aktivitas sendiri, cobalah mencari hobi baru atau melakukan hobi lama yang sudah tidak sempat dilakukan, membaca buku favorit atau buku baru, belajar hal baru secara online, melakukan kegiatan yang selama ini tertunda," terang Amanda.
Selain itu juga, tambah Amanda, diam di rumah saja bukan berarti memutus tali silaturahmi dan tidak bersosialisasi. Masyarakat tetap bisa mengobrol dengan teman, dengan rekan kerja hanya saja yang biasa dilakukan dengan bertatap muka kini melalui telepon atau video call. "Mengubah pertemuan face to face menjadi via online atau by phone bisa dilakukan," ungkapnya.