Ahad 22 Mar 2020 20:34 WIB

Minimalisir Tertular Corona, Masyarakat Diminta Lakukan Ini

Upaya itu seperti mengonsumsi makanan bergizi dan tidak merokok.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Virus corona (ilustrasi).(www.freepik.com)
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).(www.freepik.com)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia meminta masyarakat mengonsumsi makanan bergizi dan tidak merokok untuk menghindari penularan virus novel corona (Covid-19). Meski tak menjamin terbebas dari kemungkinan penularan virus, upaya ini meminimalisasi penularan Covid-19.

Kepala Satuan Tugas Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Covid-19 Pengurus Besar (PB) IDI Zubairy Djoerban mengatakan, sebenarnya baik orang sehat atau orang yang sakit memang penting memastikan kandungan makanannya mencukupi gizi. "Yaitu makanan bergizi, protein, berkalori. Selain itu tidak merokok atau tidak mengkonsumsi alkohol," ujarnya saat video conference pandangan dokter mengenai situasi Covid-19 di Indonesia terkini, Ahad (23/3).

Baca Juga

Kendati demikian, ia mengakui pola hidup itu tidak menjamin seseorang terbebas dari penularan virus. Bahkan, dia melanjutkan, seorang atlet bisa tertular virus itu kalau menjalin kontak dekat dengan orang yang terinfeksi Covid-19. 

"Jadi memang upaya itu (mengkonsumsi makanan bergizi) tidak bisa mencegah (penularan Covid-19). Hanya saja kalau fisiknya baik dan melakukan pola hidup itu maka kalau tertular tidak berat kondisinya," katanya.

Bahkan, ia menyontohkan kasus meninggalnya pasien positif Covid-19 di Italia umumnya dialami orang yang berusia lanjut yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, jantung, dan paru, atau merokok. Terkait tambahan vitamin untuk menunjang kondisi tubuh, ia menegaskan sebenarnya tidak membutuhkan tambahan vitamin atau suplemen. 

Kendati demikian, ia mempersilakan jika masyarakat ingin menambahnya dengan mengkonsumsi vitamin C, selenium, hingga minum susu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement