Selasa 24 Mar 2020 06:26 WIB

Betulkah Virus Corona Dapat Menyebar Secara Airborne?

Virus corona tipe baru disebut-sebut dapat menyebar secara airborne.

Rep: Adysha Citra Ramadani, Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Ruang isolasi. Virus corona tipe baru disebut-sebut dapat menyebar secara airborne.
Foto: Bayu Adji P/Republika
Ruang isolasi. Virus corona tipe baru disebut-sebut dapat menyebar secara airborne.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan, orang menjadi bertanya-tanya tentang kemungkinan virus corona tipe baru dapat menular melalui udara (airborne). Diskusi soal itu mengemuka seiring dengan menyebarnya pesan berantai yang menyebut bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasikan virus itu airborne dan mampu bertahan di udara selama delapan jam, bergantung pada kondisi.

Kabar itu dilengkapi dengan seruan untuk selalu memakai masker ke mana pun beraktivitas. Selain itu, virus corona penyebab penyakit Covid-19 itu juga disebut bisa hidup di permukaan benda yang terbuat dari tembaga maupun baja selama dua jam dan bertahan di kertas ataupun plastik selama tiga sampai empat jam.

Baca Juga

Benarkah begitu? Studi terbaru mengungkapkan bahwa virus yang dinamakan SARS-CoV-2 itu memang bisa bertahan di udara dalam kondisi tertentu. Namun, hingga saat ini belum ada bukti yang kuat bahwa Covid-19 dapat menular melalui udara dalam kondisi alami, seperti patogen penyebab tuberkulosis, rubela, dan influenza.

"Sampai saat ini bukti untuk airborne belum kuat, apalagi di negara tropis seperti Indonesia," ungkap spesialis penyakit dalam dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB FINASIM FACP kepada Republika.co.id.