Oleh: Anwar Abbas, Ketua PP Muhammadiyah
Pemerintah saat ini benar-benar terjepit. Di satu sisi harus melindungi ekonomi rakyatnya. Untuk itu sudah semestinya pemerintah memberi kebebasan yang penuh kepada rakyat untuk melakukan mobilitas dan beraktivitas. Namun di sisi lain pemerintah juga harus bisa menjaga dan melindungi kesehatan dan jiwa rakyatnya.
Cuma sekarang masalahnya pemerintah berhadapan dengan wabah virus corona yang penularannya sangat cepat. Cara mengatasinya tentu sangat-sangat tidak mudah, apalagi obatnya yang sudah benar-benar teruji dan mujarab belum ada. Yang sangat mungkin dilakukan adalah memutus rantai penularannya dengan cara lockdown di mana rakyat diisolasi dan dilarang untuk keluar rumah minimal 14 hari.
Tapi cara ini mengandung banyak masalah terutama bagi mereka yang pendapatannya rendah dan pas-pasan. Kebijakan ini tentu akan sangat merugikan dan menyulitkan mereka karena dengan apa kebutuhan rumah tangga mereka bisa dipenuhi. Padahal, selama ini caranya adalah dengan bekerja di luar rumah dan pendapatan mereka boleh dikatakan dapat pagi dimakan siang dapat siang dimakan malam.
Lalu kalau seandainya mereka harus diisolasi selama dua minggu bagaimana caranya mereka memenuhi kebutuhan hidupnya. Mungkin saja ada orang dan pihak yang pekerjaannya tidak terlalu terganggu kalau kebijakan itu diterapkan. Tapi sangat banyak orang yang akan menghadapi masalah bila kebijakan itu dilaksanakan.
Bila situasinya sudah seperti ini maka timbul pertanyaan apakah pemerintah akan memilih menyelamatkan ekonomi rakyat dan mengorbankan manusianya atau menyelamatkan manusianya dan mengorbankan ekonominya? Tentu saja negara dan pemerintah harus menyelamatkan kedua-duanya, tapi kalau situasi meminta pemerintah untuk memilih salah satunya maka tentu pemerintah harus menyelamatkan jiwa rakyatnya terlebih dahulu dari pada ekonominya.
Sebuah pilihan yang sulit memang tapi harus dibuat dan dilakukan agar negeri ini bisa pulih dan normal kembali seperti semula. Cuma yang menjadi pertanyaan siapkah pemerintah untuk menggelontorkan dana bagi membantu mereka-mereka yang hidupnya susah tersebut? Jawabnya tentu harus bisa caranya yaitu dengan menunda pembangunan yang bisa ditunda dan mengalokasikan dananya untuk menyelamatkan jiwa rakyatnya. Pilihan ini memang pahit dan sulit tetapi mungkin itulah yang terbaik untuk kita lakukan sebagai satu bangsa.