Selasa 24 Mar 2020 16:28 WIB

Terdampak Corona, Penjualan Smartphone Anjlok 37 Juta Unit

Total pengiriman gawai turun 38 persen dibanding tahun lalu.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Pegawai toko menata ponsel di Apple Store Beijing, China, Rabu (26/2). Penjualan Iphone di China mengalami penurunan drastis sepanjang Februari 2020.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Pegawai toko menata ponsel di Apple Store Beijing, China, Rabu (26/2). Penjualan Iphone di China mengalami penurunan drastis sepanjang Februari 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corona telah memberikan dampak yang signifikan bagi pasar global. Termasuk pada industri smartphone. Sebuah perusahaan riset  Strategy Analytics pun telah melakukan kalkulasi besaran dampak corona terhadap industri gawai.

Dilansir dari GSM Arena pada Selasa (24/3), disebut bahwa mayoritas produksi gawai dilakukan di China. Baik itu berupa produk jadi maupun perangkat penunjang. Otomatis, pandemi di China langsung berdampak pada sektor manufaktur di negara tersebut.

Baca Juga

Selain itu, hal ini pun mempengaruhi kondisi pasokan kebutuhan gawai di seluruh dunia. Kondisi ini pun diperparah dengan anjloknya minat masyarakat untuk melakukan pembelian gawai demi memenuhi kebutuhan lain yang lebih urgen.

Secara kuantitas, Strategy Analytics pun merilis angka penurunan yang cukup signifikan. Berdasar cacatan pengiriman gawai pada Februari 2019, total pengirimanya adalah sebanyak 99,2 juta unit gawai. Sedangkan rekapitulasi pengiriman pada Februari 2020, total pengirimanya hanya sebesar 61,8 juta unit.

Artinya, secara year on year, terjadi penurunan jumlah pengiriman sekitar 37,4 juta unit. Jumlah yang signifikan. Karena, jika dipersentasekan, kemorosotan pengiriman yang terjadi adalah sebesar 38 persen.

Executive Director Strategy Analytics, Neil Waston mengatakan, ini adalah penurunan terbesar sepanjang sejarah smartphone di seluruh dunia. "Di cina, total pasokan dan permintaan jatuh. Di Asia merosot. Di seluruh dunia melambat," kata Neil Waston.

Ia menekankan, faktor utama dari hal ini adalah karena adanya pandemi corona di sejumlah belahan bumi. Hal ini pun membuat masyarakat yang berniat untuk membeli gawai harus mengurungkan niatnya.

Melihat fakta itu, Strategy Analytics pun menilai bahwa hal ini merupakan hal yang sangat menantang bagi para vendor gawai. Terutama, jika para vendor berambisi untuk mendongkrak penjualan.

Strategy Analytics menilai, perlu sejumlah strategi jika pabrikan smartphone ingin merealisasikan ambisi itu. Salah satunya adalah dengan melakukan daring flash sale.

Selain itu, cara lain yang juga bisa dilakukan adalah dengan menggelar diskon besar-besaran. Kalau perlu, pabrikan juga harus cerdas melakukan bundling dengan beberapa produk menarik seperti smart watch.

Tapi, Strategy Analytics juga mengamini bahwa strategi itu belum tentu ampuh. Mengingat, setelah pandemi ini terlampaui, masyarakat juga memerlukan tindakan pemulihan karena corona juga berdampak pada penurunan pendapatan dan pemangkasan pegawai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement