Rabu 25 Mar 2020 06:55 WIB

Panduan Bicara Covid-19 Bagi Anak Berbagai Tingkatan Usia

Psikolog menganjurkan orang tua menyesuaikan pendekatan bicara Covid-19 dengan anak.

Seorang anak melakukan pemeriksaan suhu tubuh di tengah wabah Covid-19. Psikolog menganjurkan orang tua menyesuaikan pendekatan bicara Covid-19 dengan anak.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Seorang anak melakukan pemeriksaan suhu tubuh di tengah wabah Covid-19. Psikolog menganjurkan orang tua menyesuaikan pendekatan bicara Covid-19 dengan anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah semakin banyaknya temuan kasus positif Covid-19, orang tua dihadapkan pada tantangan dalam pengasuhan. Para ayah dan ibu harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar maupun kritis yang diajukan buah hatinya.

Bagaimana cara menjawabnya? Psikolog Universitas Indonesia Dr Rose Mini Agoes Salim mengatakan, cara memberi tahu tentang virus SARS-COV-2, penyebab penyakit Covid-19, kepada anak-anak sama seperti memberi tahu kepada orang dewasa.

Baca Juga

"Menginformasikan Covid-19 yang diberikan kepada anak sebetulnya sama seperti yang biasa dilakukan untuk orang yang dewasa," katanya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Orang tua tentunya dapat menyesuaikan pendekatannya sesuai dengan tahapan usia anak. Untuk anak balita atau batita, informasi tentang Covid-19 dapat disampaikan dengan menggunakan boneka atau video lucu.

"Atau sesuatu seperti virus yang kalau kita dekati itu bisa berbahaya," katanya.

Untuk anak yang sudah lebih besar, Rose menganjurkan orang tua melakukan diskusi. Temanya dapat disesuaikan dengan level pengetahuan anak soal Covid-19.

"Apa yang perlu didiskusikan? Tanyakan dulu ke anak apa yang mereka ketahui tentang Covid-19," ujarnya.

Selain itu, orang tua juga perlu memberi tahu kepada anak tentang alasan yang mengharuskan mereka untuk tidak pergi ke sekolah lebih lama lagi . Dengan begitu, tidak timbul rasa penasaran dan juga kecemasan.

"(Kecemasan) ini sangat berdampak berat kepada anak-anak," ujarnya.

Di lain sisi, Rose mengingatkan agar ayah dan bunda mengendalikan kecemasannya terhadap wabah Covid-19. Ia mengatakan, anak akan mudah cemas, terutama jika orang tuanya juga menunjukkan tanda-tanda kecemasan.

"Masalahnya karena cemas itu sangat mudah untuk ditularkan. Artinya, orang tua yang cemas akan membuat anaknya jadi cemas," katanya.

Oleh karena itu, Rose mengatakan, orang tua sebaiknya tidak memberi informasi bahwa orang yang terjangkit penyakit Covid-19 itu pasti akan meninggal. Hal tersebut, menurut dia, tidak layak untuk diberitahukan kepada anak.

Menurut Rose, orang tua perlu memahami informasi utuh tentang Covid-19 bahwa penderitanya rata-rata mengalami gejala ringan. Orang yang terinfeksi virus corona tipe baru itu dapat sembuh.

"Tegaskan pula bahwa orang yang terkena virus sudah ada buktinya yang sembuh," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement