REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak semua orang mudah memulai tidur. Sebagian ada yang sulit memejamkan mata, padahal malam telat larut.
Faktanya, gangguan tidur tidak hanya insomnia. Ada juga gangguan tidur lainnya.
"Gangguan tidur harus dilihat dari gejalanya. Gejala gangguan tidur ada tiga macam yaitu insomnia, hipersomnia, dan parasomnia." ujar dokter spesialis tidur, dr Andreas Prasadja.
Andreas menjelaskan, insomnia mewakili kesulitan untuk mengantuk. Sebaliknya, orang dengan hipersomnia akan merasakan gejala kantuk berlebihan.
"Mau berapa jam pun tidurnya aja mengantuk terus," jelasnya kepada wartawan dalam acara peluncuran dan konferensi pers Generali DNA Journal Sleep and Stress di Jakarta belum lama ini.
Gangguan tidur lainnya adalah parasomnia, yaitu vokalisasi maupun gerakan tidak wajar terjadi pada saat tidur, seperti mengigau, bicara sambil tidur, jalan sambil tidur, dan lainnya.
Di samping itu, mengorok juga merupakan bagian dari gangguan tidur. Bukan hanya orang dewasa, ngorok juga sering dialami anak-anak. Ngorok ini tidak boleh diabaikan harus diatasi karena saat tidur potensi otak lagi dibangun.
"Ngoroknya mengganggu enggak, kalau ternyata hanya gangguan suara biarkan saja. Kalau ada gangguan pernapasan. Itu yang bahaya, karena daya tahan tubuh hanya bekerja saat tidur," jelasnya.
Andreas mengatakan, orang yang banyak mengalami gangguan tidur adalah mereka yang berusia 40-an. Ada juga usia delapan bulan.
"Pasien saya, anak usia delapan tahun mengalami henti napas sampai 130 kali per jam (ngorok)," ujarnya.
Pasien insomnia, menurut Andreas, usianya mulai dari 20 tahunan, sedangkan hipersomnia antara 20 tahun sampai 50 tahun."
Masalah gangguan tidur harus dicarikan solusinya agar orang bisa cukup tidur. Untuk manusia dewasa, mereka membutuhkan tujuh sampai sembilan jam waktu itu. Mulai tidur sekitar jam 10.
Untuk dewasa muda usia 200an, paling telat tidur mulai pukul 11 tidur malam. Sedangkan pada anak usia 5 dan 7 tahun, mereka masih membutuhkan waktu tidur selama 12 jam.
Andreas mengatakan tidur malam hari siklus tidur ringan sedang dalam mimpi akan terpenuhi setelah 120 menit. Kalau siang hari, 15 menit sampai 20 menit sudah cukup menyegarkan.
"Tergantung usia, kalau dewasa muda, usia kuliah, 20 an awal tidur siang setengah jam mana cukup, dua jam paling enggak," ujarnya.
Andreas mengatakan, bila Anda kekurangan tidur di malam hari, maka tidak bisa dibayar lunas di siang hari. "Tidur siang bagus. Sayangnya tidak akan membalas hutang tidur. Bisa membayar tapi tidak akan lunas. Karena siklusnya sudah berbeda," ujarnya.
Bila Anda terpaksa bangun di malam hari untuk bekerja dan siang hari diganti untuk tidur, maka Anda harus membalikkan situasinya. Pada saat siang hari, suasana dibuat nyaman seperti malam hari.
"Harus dibuat gelap."