Rabu 25 Mar 2020 17:21 WIB

Begini Cara Efektif Beri Tahu Anak tentang Corona

Orang tua perlu jujur, namun harus tetap tenang dan berpikiran positif.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Orang tua dan anak (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Orang tua dan anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Anak-anak memiliki daya tangkap berbeda dengan orang dewasa. Untuk memberi tahu anak tentang sesuatu, orang tua perlu menyusun kalimat khusus. Termasuk, ketika hendak memberi tahu tentang kondisi saat ini yang terkait virus corona.

Dilansir di Science Alert baru-baru ini, ada beberapa tip yang bisa membantu orang tua berdiskusi dengan anak tentang virus corona:

1. Jujur

Otak anak yang masih berusia lima tahun kemungkinan masih kesulitan memahami istilah tentang epidemi, kondisi iklim, maupun kata-kata rumit lainnya. Namun, sikap orang tua yang apa adanya dinilai lebih tepat dibanding berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Kuncinya adalah mulai dengan apa yang mereka ketahui. Orang tua dapat menambahkan fakta berdasarkan pengalaman dengan bahasa yang mudah dipahami anak.

Psikolog dan peneliti kesehatan anak di Telethon Kids Institute, Monique Robinson, menyarankan orang tua tetap menyusun kalimat yang sesuai dengan usia anak. "Tetapi selalu jaga agar pesannya tetap positif, misalnya apa yang dilakukan dunia untuk menghentikan penyebaran virus tersebut," kata Robinson.

Dia juga menyarankan agar orang tua memberi tahu anak tentang cara kuman menyebar dan bagaimana kebersihan dapat menghentikan itu.

2. Tetap tenang dan positif

Sebisa mungkin hindari menunjukkan kepanikan dan tetap tenang di depan anak. Penting bagi orang tua tetap positif di depan anak. Lakukan pembicaraan praktis, tetap objektif, dan menghindari stigma.

"Cari tahu apa yang mereka ketahui, ajukan pertanyaan terbuka, dan atasi ketakutan berlebihan atau kesalahan informasi yang mungkin beredar," kata Robinson.

Cara ini bukan berarti menghapus kekhawatiran anak. Jelaskan kepada anak bahwa pihak berwenang dan masyarakat sedang berupaya mengurangi risiko. Orang tua dapat menumbuhkan optimisme dalam diri anak.

3. Jadilah teladan

Jika sebuah gambar bernilai ribuan kata, maka sebuah tindakan bernilai satu juta. Bantu anak-anak agar melihat orang tua mereka sebagai contoh. Praktikkan cara mencuci tangan yang baik dan menjaga kebersihan.

Bagi anak yang berusia lebih besar, ajari tentang literasi media, cara menemukan sumber informasi yang bereputasi baik, sumber yang bisa dipercaya, dan bagaimana mengidentifikasi informasi yang tidak berbasis bukti. "Ini berguna untuk banyak tujuan, bukan hanya soal virus corona," ujarnya.

4. Tetap fleksibel dan waspada

Banyak orang dewasa mengkhawatirkan rencana liburan yang batal, sekolah ditutup, dan rak swalayan kosong. Di sisi lain, mereka menganggap remeh kesedihan anak-anak ketika taman bermain tutup atau ditundanya pertandingan olahraga.

Kekecewaan adalah emosi yang sah, apa pun hal yang dihadapi. Yang penting adalah belajar bagaimana merespons dan mengelola harapan. Tanda kecemasan, kekecewaan, bahkan ketakutan mungkin juga tidak mudah dikenali. Semua orang berhak menunjukkan emosi, tidak terkecuali bagi anak-anak.

Carilah perubahan dalam kebiasaan makan, tidur, hingga menjaga jarak sosial. Jika ragu, berbicaralah dengan dokter atau bahkan komunikasi dengan guru anak-anak. Di luar semuanya, percayalah, anak-anak lebih tangguh daripada yang orang tua pikirkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement