Kamis 26 Mar 2020 17:56 WIB

Penjualan Tablet Diperkirakan Anjlok 30 Persen di Kuartal 2

Pandemi covid-19 diperkirakan akan memengaruhi pasar tablet pada semester pertama.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Tablet .ilustrasi
Foto: Mashable
Tablet .ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga riset IDC telah membuat beberapa prediksi suram tentang pasar tablet. Dilansir dari GSM Arena, Kamis (26/3), pasar tablet akan anjlok 30 persen pada kuartal pertama tahun ini, dibandingkan dengan kuartal 2019. Pandemi covid -19 kemungkinan juga akan mempengaruhi keseluruhan penjualan pada paruh pertama tahun ini.

Tetapi penurunan akan melambat menjadi 14 persen pada kuartal kedua 2020. Selain permintaan yang lebih rendah, pasokan yang tidak mencukupi juga berkontribusi terhadap penurunan tersebut.

Baca Juga

Rantai pasok tidak dapat mengirimkan, bahkan beberapa pelanggan yang ingin membeli tablet tidak bisa mendapatkannya. Namun kondisinya tidak semuanya buruk.

IDC mengatakan ini juga merupakan peluang baru untuk beberapa perusahaan lain termasuk perusahaan komponen elektronik. Dengan pengguna di seluruh dunia yang bekerja, belajar dan mengajar dari rumah, permintaan akan perangkat elektronik mungkin akan meningkat.

Sebelumnya, firma riset Strategy Analytics merilis laporan dengan jumlah pengiriman ponsel pintar untuk Februari 2020. Laporan tersebut menyatakan penurunan tajam dalam jumlah keseluruhan ponsel pintar yang terjual dibandingkan dengan Februari 2019.

Pada Februari 2020, pengiriman global mencapai 61,8 juta unit, mewakili penurunan 38 persen year on year (YoY). Sebagai perbandingan, Februari tahun lalu ada 99,2 juta unit dikirim.

Pengiriman ponsel turun 37 juta unit di Februari YoY karena COVID-19. Mayoritas produksi ponsel pintar di Cina dan karenanya ada COVID-19, manufaktur di Cina melambat pada Januari.

“Februari 2020 adalah penurunan terbesar dalam sejarah pasar ponsel di seluruh dunia. Pasokan dan permintaan ponsel jatuh di Cina, merosot di seluruh Asia dan melambat di seluruh dunia,” kata Direktur Eksekutif di Strategy Analytics, Neil Watson.

Analis Senior di Strategy Analytics, Yiwen Wu mengatakan ketakutan virus corona baru itu telah menyebar ke Eropa, Amerika Utara dan di tempat lain. Ratusan juta konsumen kaya berada dalam karantina wilayah. Mereka tidak mampu atau tidak mau berbelanja untuk perangkat baru.

“Industri ponsel pintar harus bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk meningkatkan penjualan dalam beberapa pekan mendatang. Seperti penjualan daring cepat atau diskon bessar untuk bundling dengan produk-produk yang diincar, seperti jam tangan pintar,” ujar Yiwen Wu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement