REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Institut Teknologi Bandung (ITB) memperpanjang masa kuliah jarak jauh atau daring (online) hingga waktu yang belum bisa ditentukan menyikapi wabah virus corona atau Covid-19 yang menyebar di Indonesia. Selain itu, pembatasan aktivitas di lingkungan kampus terus diberlakukan.
Dalam surat edaran nomor 123/l1.B01/PP/2020 tentang perpanjangan masa kuliah daring yang dikeluarkan Selasa (24/3), Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Jaka Sembiring mengatakan dosen diminta menyiapkan perkuliahan hingga akhir semester II 2019-2020. Selain itu, kegiatan praktikum bisa ditunda atau dianggap selesai sesuai hasil kajian aspek risiko kesehatan dan capaian pembelajaran yang dilakukan oleh dosen pengampu.
Rektor ITB Reini Wirakadikusumah mengatakan pihaknya meniadakan penyelenggaraan Wisuda pada April 2020 mendatang. ITB juga memberikan dukungan dan bantuan kepada mahasiswa ITB, khususnya peserta program bidikmisi dan afirmasi, mahasiswa dari mancanegara, dan mahasiswa yang tetap tinggal di asrama.
"Mengajak kepada mahasiswa ITB, baik yang tinggal di Kota Bandung maupun yang akan kembali ke kota, daerah asal, untuk mengikuti mekanisme keamanan, keselamatan yang telah ditetapkan," ujarnya seperti dikutip di laman ITB.
Ia mengatakan, ITB sangat prihatin terhadap perkembangan situasi darurat penanganan Covid-19. Menurutnya, hal tersebut sangat tidak mudah untuk kampus. Oleh karena itu, ia mengajak semua orang tetap bersabar dan saling berempati.
"Kita semua perlu tetap bersabar, saling berempati, saling membantu, dan tetap gigih berjuang untuk mengatasi situasi darurat tersebut. Dengan segenap kemampuannya, ITB akan terus berusaha mengatasi situasi di dalam kampus, dan membantu masyarakat luas," katanya.