REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jejaring sosial, Facebook, meluncurkan community hub Coronavirus dalam aplikasi percakapannya Messenger. Fitur ini menawarkan tip, informasi resmi, dan sumber daya lainnya untuk membantu orang-orang tetap terhubung dan mendapat informasi tentang penyebaran virus.
Peluncuran hub coronavirus di Messenger yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna itu dilengkapi pesan instan dan panggilan suara. Hub juga berfungsi merekomendasikan kegiatan seperti menjadwalkan tanggal bermain virtual bagi orang tua untuk terlibat dengan teman-teman anak-anak mereka.
“Untuk komunitas lokal, ini bisa berarti mengorganisir obrolan video grup atau grup teks untuk saling mendukung ketika kita secara fisik tidak bisa bersama,” kata Stan Chudnovsky, Wakil Presiden Messenger, dikutip Tech Crunch, Jumat (27/3).
Di seluruh dunia, Massanger telah melihat peningkatan signifikan untuk panggilan grup gaar tetap berhubungan dengan orang yang mereka cintai. Secara global, 70 persen orang lebih banyak berpartisipasi dalam panggilan video grup dan video grup meningkat dua kali lipat.
Sebelumnya Facebook juga merilis informasi serupa aplikasi perckapan lainnya, WhatsApp. Hub komunitas untuk pengguna Messenger menjadi upaya baru untuk membantu memerangi pandemi global.
Dalam beberapa pekan terakhir, Facebook telah membantu pemerintah dan sejumlah lembaga untuk alat pengembang gratis. Facebook juga
memperkenalkan pusat info berita untuk menampilkan informasi yang dapat dipercaya secara jelas.
Selain itu, perusahaan juga bekerja sama dengan organisasi nirlaba seperti WHO untuk membangun saluran bantuan dan komitmen untuk menyumbangkan jutaan dolar. Saluran bantuan WHO di WhatsApp telah menjangkau lebih dari 10 juta pengguna, beberapa hari setelah diluncurkan.
Kendati telah menarik scammers, tetapi pihak Facebook mengklaim akan tetap menjaga keselamatan dengan serius dan terus mengambil langkah agresif untuk menghapus akun palsu serta menangkap scammers.