Sabtu 28 Mar 2020 14:19 WIB

Ingin Kirim Makanan untuk Tenaga Medis? Perhatikan Ini...

Pastikan makanan bagi tenaga medis dikemas secara bersih dan tertutup rapat.

Simpati masyarakat untuk tenaga medis terus mengalir. Salah satunya dengan menyediakan makanan untuk tenaga medis.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Simpati masyarakat untuk tenaga medis terus mengalir. Salah satunya dengan menyediakan makanan untuk tenaga medis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Master Chef Indonesia Judge Degan Septoadji memberi panduan pengemasan makanan-makanan yang akan didonasikan kepada para tenaga medis. Makanan harus dikemas dengan wadah yang baru, bersih dan tertutup rapat serta rapih.

"Pengemasan atau packaging makanan juga sangat penting. Kita harus memastikan bahwa kemasan makanan tersebut bersih," ujar Chef Degan Septoadji di Graha BNPB, di Jakarta, Sabtu (28/3).

Baca Juga

Dia mengatakan untuk wadah atau kemasan, misalnya kalau menggunakan styrofoam haruslah menggunakan styrofoam yang baru dan jangan pakai yang bekas. Kemudian wadah atau kemasan makanan yang akan didonasikan bagi tenaga medis haruslah ditutup atau disegel dengan benar dan rapih.

"Siapa saja yang akan membungkus makanan tersebut harus dalam kondisi bersih dan menjaga kebersihan dirinya. Seperti rajin mencuci tangan, menggunakan sarung tangan dan masker, kalau bisa rambut ditutup dengan cap atau penutup rambut," kata Master Chef Indonesia Judge tersebut.

Selain itu, menurut dia, mereka yang mengantarkan makanan tersebut juga harus dalam kondisi bersih dan rajin mencuci tangannya. "Semua alat-alat untuk memasak juga harus dibersihkan setiap saat, jangan sampai satu alat terus menerus dipakai untuk memasak selama berjam-jam tanpa dibersihkan," ujarnya.

Degan Septoadji menyarankan agar makanan-makanan yang didonasikan untuk mendukung tenaga medis yang berjuang melawan Covid-19 haruslah seimbang dari segi nutrisi.

Chef Degan juga menambahkan bahwa yang juga penting adalah cara memasaknya, jadi jangan semua bahan masakan digoreng. Padukan secara seimbang, ada masakan digoreng, dikukus dan juga dipanggang. "Ini semua istilahnya metode memasak atau cooking method yang sehat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement