Sabtu 28 Mar 2020 17:18 WIB

Aplikasi Edukasi Corona Kemenkominfo Rawan Phising, Malware

Aplikasi Komenkominfo untuk edukasi soal virus corona dinilai rawan phising, malware.

Aplikasi yang dapat diunduh di laman http://www.pedulilindungi.id milik Kemenkominfo dinilai rawan phising dan malware.
Foto: Pedulilindungi.id
Aplikasi yang dapat diunduh di laman http://www.pedulilindungi.id milik Kemenkominfo dinilai rawan phising dan malware.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Forum Keamanan Siber dan Informasi Gildas Deograt menyarankan agar Kemenkominfo berhati-hati dalam menyebarluaskan informasi ke publik melalui aplikasi yang belum tersedia di Play Store atau App Store. Aplikasi yang dikembangkan kementerian itu justru dinilai rawan ancaman malware karena diunduh melalui website http://www.pedulilindungi.id.

"Hindari menyebarkan info ke publik tentang http://www.pedulilindungi.id saat aplikasi tersebut belum tersedia di Play Store karena bahaya phishing dan malware,” katanya.

Baca Juga

Selain itu, publik juga tidak diedukasi untuk menjaga keamanan siber karena sangat berisiko menginstal aplikasi dari file .apk. Aplikasi yang tersedia di website http://www.pedulilindungi.id. itu dibuat Kemenkominfo untuk mengedukasi masyarakat soal Covid-19.

"Publik diajarkan untuk install app dari file .apk, ini merusak budaya keamanan siber dan informasi. Niat baik belum tentu berdampak positif,” katanya.

Menurut Gildas, sebaiknya pemerintah melalui Kemenkominfo lebih berhati-hati dalam menjaga keamanan siber. Gildas juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menginstall aplikasi dalam perangkat atau gawainya untuk menghindari risiko terkena phising atau potensi terkena malware.

"Jangan sampai wabah corona belum selesai lalu muncul wabah virus di komputer,” katanya seraya mengingatkan masyarakat untuk memasang aplikasi yang sudah ada di Play Store atau App Store.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement