REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, memutuskan memperpanjang masa libur sekolah mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini sampai sekolah menengah pertama. Libur sekolah ini upaya meminimalkan risiko penularan virus corona penyebab Covid-19.
"Kami sebelumnya memutuskan para siswa mulai kegiatan belajar mengajar di sekolah Senin ini, tetapi setelah melihat perkembangan situasi dan kondisi pencegahan Covid-19, libur sekolah diperpanjang hingga sepekan ke depan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan KabupatenBoyolali Darmantodi Boyolali, Senin (30/3).
Para siswa tingkat pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah pertama, menurut dia, diminta belajar di rumah hingga 4 April. Setelah itu, pemerintah daerah akan melihat perkembangan situasi penularan Covid-19 untuk memutuskan apakah akan memperpanjang kembali masa belajar dari rumah atau memulai kegiatan belajar di sekolah.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan evaluasi setiap sepekan untuk menentukan kebijakan berikutnya. "Kami setiap pekan melakukan evaluasi. Jika belum memungkinkan masa belajar di rumah anak-anak akan diperpanjang hingga kondisi aman," kata Darmanto.
Ia menjelaskan, kegiatan belajar mengajar di 1.492 sekolah negeri maupun swasta mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini sampai sekolah menengah pertama diliburkan mulai 20 Maret dalam upaya meminimalkan risiko penyebaran Covid-19. Masa belajar di rumah bagi siswa di jenjang pendidikan tersebut semula direncanakan sampai 28 Maret namun kemudian diperpanjang sepekan.
Selama kegiatan belajar di sekolah diliburkan, para kepala sekolah, guru, dan orang tua diminta memantau kegiatan belajar siswa di rumah.