REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- SMK Negeri 2 Depok akan menerapkan kebijakan penggunaan seragam sekolah dalam ujian sekolah berbasis komputer pada 1 April 2020. Menurut Kepala Sekolah SMK 2 Tatang Komarudin, ini hanya diterapkan untuk kegiatan penilaian. Sedangkan saat pembelajaran biasa, siswa tidak diwajibkan mengenakan pakaian seragam sekolah.
"Karena ini merupakan ujian akhir sekolah untuk kelas XII, maka harus terlihat formal walaupun berada di rumah dan siswa menjadi semangat," ujar Tatang kepada Republika.co.id, Senin (30/3).
Dalam pelaksanaannya, sekolah bekerja sama dengan orang tua, sehingga proktor, pengawas dapat memonitor jarak jauh. Pihak sekolah telah melaksanakan gladi bersih penyelenggaran USBK hari ini. "Alhamdulillah gladi bersih hari ini berjalan lancar dan peserta didik siap untuk melaksanakan US mulai besok," kata Tatang.
Setelah diumumkannya penghapusan Ujian Nasional, siswa SMA dan SMK kini tinggal melaksanakan USBK. Ujian sekolah ini pun tetat tidak ada tatap muka karena semua masih harus berkegitan di rumah. Karena itu, salah satu cara dilaksanakan adalah sekolah lantas membuat grup-grup Whatsapp yang anggotanya adalah para guru wali kelas dan orang tua siswa.
Untuk kelas XII Tata Boga 1 misalnya, sehari sebelum pelaksanaan geladi, melalui WA grup, disampaikan sejumlah pemgumuman. Di antaranya sebelum pelaksanaan geladi, siswa diharuskan mengirim foto menggunakan seragam sekolah dan menyiapkan aplikasi //google classroom untuk mengerjakan soal-soal ujiannya.
Salah satu siswa yang mengikuti kegiatan geladi USBK, Andi Aulia Nabila terlihat mulai bersiap dengan seragam sekolah sejak pukul 07.00 WIB. Setelah seluruh rekannya siap dan masuk ke google classroom, pengerjaan soal pun dimulai. Soal IPA terpadu yang dilaksanakan hari ini, dikerjakan dengan durasi 60 menit. Ujian sekolah online untuk tingkat SMK akan dilaksanakan 1 hingga 6 April.