REPUBLIKA.CO.ID, MARANANELLO— Italia adalah negara yang paling terdampak corona selain China. Hal ini pun membuat fasilitas produksi Ferrari di Maranello terpaksa harus ditutup. Tapi, setelah kondisi di Italia mulai berangsur pulih, Ferrari pun berencana akan segera membuka kembali pabrik tersebut.
Dilansir dari Autocar pada Senin (30/3), rencananya pabrik dan kantor pusar Ferrari di Maranello itu akan kembali beroperasi pada pertengahan April. Diproyeksikan, jenama kuda jingkrak ini dapat kembali melakukn aktivitas produksi pada 14 April 2020.
Artinya, total pabrik tersebut harus menangguhkan proses produksi selama sebulan karena corona. Saat itu, brand ini memutuskan untuk melakukan penutupan pada 15 Maret demi menekan penyebaran pandemi corona.
Selain demi menekan corona, keputusan itu juga ditetapkan karena adanya gangguan pasokan bahan baku mengingat sejumlah pemasok juga melakukan penangguhan produksi.
Awalnya, Ferrari berencana melakukan penutupan hanya hingga 27 Maret. Tapi, karena para pemasok masih belum dapat melakukan proses produksi, maka penutupan pun diperpanjang hinnga 14 April.
Keputusan ini pun diambil sekaligus sebagai komitmen untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para pegawai. Pembukaan kembali pabrik pun telah disepakati oleh serikat pekerja asalkan beragam prosedur keselamatan dapat tetap diterapkan.
Soal upah, Ferrari pun berkomitmen untuk tetap melakukan pembayaran penuh pada gaji para pegawai meski mereka diliburkan selama sebulan.
Kabar baiknya, para pecinta Ferrari pun bisa memahami hal itu sehingga Ferarri tidak mengalami pembatalan pemesanan yang signifikan. Oleh karena itu, saat mulai kembali beroperasi nanti, pabrikan ini pun akan berupaya untuk segera memenuhi pesanan konsumen yang sempat tertunda.
Demi dapat memenuhi hal itu, Ferrari pun akan menerapkan sistem kerja dua shift dan akan tetap beroperasi pada hari Sabtu.