REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batuk seringkali dianggap sepele bagi sebagian orang. Padahal, batuk kering sering disebut sebagai salah satu gejala terinfeksi Covid-19.

Pasalnya, sekitar 80 persen pasien terinfeksi memang menunjukkan gejala demikian. Batuk kering sebagai gejala Covid-19 juga sering membingungkan. Sebenarnya, bagaimana tanda batuk kering yang menjadi gejala terinfeksi Covid-19?

Direktur Medis Institut AS untuk Perawatan & Penelitian Sinus Lanjut, dr Subinoy Das, MD, mengungkapkan, pada dasarnya batuk kering adalah batuk yang tidak berlendir atau berdahak. Sebaliknya, batuk basah adalah batuk yang disertai dengan lendir, di mana seseorang dapat benar-benar merasakan lendir bergerak di bronkus atau tenggorokan mereka.

Namun, lanjut Subinoy, batuk kering bisa terdengar seperti batuk basah. Suara yang ke luar saat batuk cukup konsisten dan sering dipacu gerakan belakang tenggorokan.

"Ini biasanya menghasilkan suara serak, hal itu karena jalan napas tidak selalu berubah dengan batuk," ujar Subinoy, dilansir melalui laman health, Rabu (1/4).

Subinoy melanjutkan, batuk kering tidak selalu terasa sakit. Hanya saja terkadang tidak membuat puas penderitanya karena tidak ada lendir atau dahak yang bisa dibuang.

Hal yang perlu diketahui, batuk kering bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit. Tidak hanya Covid-19, namun juga pertanda sakit alergi, asma, bronkhitis, atau pilek.

Namun, Subinoy menjelaskan, apabila batuk kering yang menjadi gejala Covid-19 biasanya ditandai dengan demam, menurunnya indera penciuman, hingga masalah pencernaan. Bila sudah mengalami hal tersebut sebaiknya segera menghubungi dokter.

Subinoy menambahkan, penderita batuk kering bisa sedikit merasa nyaman ketika mandi air panas. Hal ini untuk membantu mengencerkan lendir yang menumpuk di hidung atau nasofaring.

"Bila anda yakin batuk kering tersebut menjadi gejala Covid-19, sebaiknya segera mengisolasi diri," kata Subinoy.

Ikuti Whatsapp Channel Republika