REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Pancasila (UP) Jakarta memperpanjang Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ) hingga 2 Mei 2020 untuk mencegah semakin meluasnya virus corona jenis baru atau Covid-19.
"Perpanjangan perkuliahan jarak jauh ini sesuai dengan hasil rapat bersama civitas akademika Universitas Pancasila," kata Rektor Universitas Pancasila Prof Wahono Sumaryono, Rabu (1/4).
Ia menjelaskan PJJ merupakan tindak lanjut arahan Presiden, Mendikbud, dan Gubernur DKI Jakarta tentang langkah-langkah mencegah penyebarluasan pandemi Covid-19. Wahono mengimbau dosen melakukan evaluasi terhadap kinerja mahasiswa dalam perkuliahan dengan mempertimbangkan berbagai hal yang diperlukan.
Menurut dia, terdapat pertimbangan metode pembelajaran dan pemahaman keilmuan menggunakan teknik blended learning, yakni menggunakan sistem dalam jaringan (online) plus tatap muka. Sistem ini dinilai masih lebih efektif dibandingkan daring secara keseluruhan karena interaksi dosen dan mahasiswa lebih bisa intensif sehingga pemahaman terhadap mata kuliah akan lebih baik.
Oleh karena itu, dalam perkuliahan yang seluruhnya daring dipandang perlu untuk menilai semua aspek secara komprehensif, baik dari aspek pengetahuan, keterampilan dan perilaku seperti kedisiplinan dan semua usaha yang ditunjukkan dalam mengikuti perkuliahan jarak jauh.
"Universitas Pancasila memandang perlu menghargai segala aspek tersebut dalam memberikan penilaian mulai dari kategori nilai C+ sampai dengan A," ujar Wahono.