REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- China sedang mempersiapkan peluncuran satelit komunikasi Indonesia, Palapa-N1, dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang (XSLC) Provinsi Sichuan. Satelit tersebut dirancang atas dasar perjanjian kontrak kerja antara China Great Wall Industry Corp yang bernaung di bawah China Aerospace Science and Technology Corp dan Palapa Satelit Nusantara Sejahtera pada Mei 2017.
Palapa-N1 dibangun sesuai platform satelit komunikasi Dongfanghong-4 yang dikembangkan oleh China Academy of Space Technology. Rencananya Palapa-N1 akan diluncurkan oleh roket Long March-3B yang dikembangkan oleh China Academy Launch Vehicle Technology, demikian laporan sejumlah media resmi setempat, Rabu (1/4).
Selama berdinas, satelit tersebut akan memberikan pelayanan data komunikasi masyarakat dan memenuhi kebutuhan industri penyiaran di Indonesia dan beberapa negara serta kawasan lain yang turut berpartisipasi dalam Prakarsa Sabuk Jalan (BRI). Tim perancang satelit sedang berupaya menjalankan misi tersebut di tengah merebaknya wabah COVID-19.
Proyek luar angkasa China dalam beberapa tahun terakhir berkembang pesat. Baru-baru ini pesawat ruang angkasa berawak China telah berhasil melakukan uji coba di Pusat Peluncuran Antariksa Wenchang, Provinsi Hainan.
Pesawat tersebut rencananya diluncurkan pada akhir April ini dengan menggunakan roket Long March-B. Tidak diketahui pasti jadwal peluncuran Palapa-N1. Namun berdasarkan perjanjian kontrak yang ditandatangani kedua belah pihak di Jakarta pada 17 Mei 2017 disebutkan bahwa satelit penerus Palapa-D itu akan meluncur ke orbitnya pada tahun ini.