REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menulis adalah salah satu cara untuk mengabadikan hidup. Begitulah yang dilakukan oleh mahasiswa Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University, Ari Triharyono. Ia berhasil menjuarai Lomba Tulis Cerpen Nasional 2020 yang diadakan oleh penerbit buku Inspira Pustaka Aksara.
Bertemakan Indonesia Rumah Kita, Ari bercerita tentang tanah kelahirannya yang menjadi tempat Ia tumbuh dan berkembang yaitu Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Cerita berbalut sastra dari Ari berhasil mengemas Rembang menjadi sebuah cerpen.
“Alhamdulillah karya saya bisa mendapat apresiasi terbaik sebagai Juara 1. Senang sekali rasanya, karena bisa bercerita tentang tanah kelahiran yang menjadi tempat tumbuh dan berkembang sampai detik ini yaitu Kabupaten Rembang,” ujar Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) FPIK dan finalis Mawapres IPB University 2020 ini.
Menurut Ari, Rembang merupakan tempat yang indah untuk dijadikan rumah karena memiliki kekayaan alam yang beragam dengan budaya yang masih kental terjaga. Rembang menyimpan beragam kekayaan alam terlebih untuk sektor perikanan dan kelautannya karena Rembang merupakan daerah pesisir. Selain itu, budaya khas daerah Rembang masih sangat terjaga.
Pantai Karangjahe, Pantai Caruban, Pantai Wates, Taman Kartini, makanan Dumbeg serta Lontong Tuyuhan dan tari Orek-orek merupakan beberapa hal yang dikenalkannya dalam cerpen yang ditulisnya.
“Rembang itu memiliki garis pantai terpanjang di Pulau Jawa. Oleh karena itu banyak pantai indah yang terhampar seperti Pantai Karangjahe, Pantai Caruban, dan Pantai Wates. Tak kalah menarik juga ada Taman Kartini dan makanan khas Rembang beberapa diantaranya ada dumbeg dan lontong tuyuhan serta tari Orek-orek,” jelas Ari dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Menurutnya, ini adalah kontribusi terkecil yang bisa Ia lakukan untuk Rembang. Melalui cerpen, Ari mengenalkan kepada masyarakat yang belum tahu tentang Rembang.
Sejak kecil Ari memang memiliki hobi menulis. Ia mengutip pendapat penulis terkenal, Pramoedya Ananta Toer, bahwa menulis adalah bekerja untuk keabadian.
Hobi menulis yang dimiliki Ari, ternyata sudah terbentuk sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal itu ia salurkan melalui blog pribadi miliknya dan berbagai kiprahnya dalam mrngikuti lomba karya tulis ilmiah. Ke depannya Ari berharap bisa menerbitkan buku.
“Sejak SMA saya sudah suka menulis. Dulu, biasanya saya menulis fiksi di blog saya. Selain itu, saya juga menyukai karya tulis ilmiah sejak SMA. Saya mencoba asah lagi sampai sekarang supaya mampu memperkaya kemampuan dan pengetahuan menulis saya. Alhamdulillah karya pemenang lomba juara 1, 2 dan 3 dibukukan dan Insya Allah akan segera terbit. Saya berharap dalam waktu dekat juga bisa menerbitkan buku saya sendiri,” tutur Ari.