Kamis 02 Apr 2020 15:58 WIB

12 Ribu Orang Melamar Jadi Astronaut untuk Misi Artemis NASA

Misi Artemis NASA akan membawa manusia ke Bulan dan Mars.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Setelan baju astronaut untuk misi Artemis 2024.
Foto: ap
Setelan baju astronaut untuk misi Artemis 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lebih dari 12 ribu orang telah mendaftar untuk bergabung sebagai 'Generasi Artemis' Badan Antariksa AS (NASA). Generasi Artemis adalah kelas astronaut baru untuk membantu lembaga ini mengembalikan manusia ke bulan dan menjangkau ke luar ke Mars.

Menurut Administrator NASA, ini adalah jumlah aplikasi kedua tertinggi yang pernah diterima oleh korps astronaut lembaga itu. "Kami telah memasuki era baru eksplorasi ruang angkasa dengan program Artemis, dan kami senang melihat begitu banyak orang Amerika yang luar biasa mendaftar untuk bergabung dengan kami," kata Administrator NASA Jim Bridenstine dilansir di Space, Kamis (2/4).

Baca Juga

"Kelas astronot Generasi Artemis berikutnya akan membantu kita menjelajahi lebih banyak bulan daripada sebelumnya dan membawa kita ke Planet Merah," ucap dia.

Ketika NASA mengeluarkan rekrutmen untuk kelas astronot baru pada bulan Februari, antisipasinya sudah tinggi.  Setelah berpuluh-puluh tahun terbang di orbit Bumi yang rendah, NASA sekali lagi menuju ke bulan dengan program Artemis-nya. Misi ini bertujuan untuk mendaratkan wanita pertama dan pria berikutnya di bulan pada tahun 2024. Agensi tersebut berharap untuk melanjutkan ke Mars pada 2030-an.

NASA mulai membuka pendaftaran pada 2 Maret hingga 31 Maret. Badan antariksa menerima aplikasi dari seluruh 50 negara bagian, Distrik Columbia dan empat wilayah AS.  Banyaknya aplikasi adalah yang kedua setelah catatan 18.300 aplikasi yang diterima NASA pada 2016 untuk kelas astronaut terbarunya yang lulus pada Januari ini.

"Untuk putaran aplikasi ini, NASA meningkatkan persyaratan pendidikan untuk pelamar dari gelar sarjana menjadi gelar master dalam bidang sains, teknologi, matematika, atau teknik. Selain itu, periode aplikasi dipersingkat dari dua bulan menjadi satu," kata pejabat NASA.

Sekarang sampai pada bagian yang sulit, menyaring banyak pelamar untuk hanya segelintir kandidat dengan "Right Stuff" untuk terbang di luar angkasa.

"Kami dapat membangun korps astronot yang kuat di NASA karena kami memiliki kumpulan pelamar yang kuat untuk dipilih," kata Anne Roemer, manajer NASA dari Astronaut Selection Board dan direktur sumber daya manusia di Johnson Space Center di  Houston.

NASA diperkirakan akan mengumumkan pilihan akhir untuk kelas astronaut baru pada pertengahan 2021. Setelah terpilih, para kandidat astronaut akan menghabiskan pelatihan 2,5 tahun ke depan untuk penerbangan luar angkasa. Mereka kemudian harus menunggu untuk dipilih menjadi awak ruang angkasa.

Hal ini berarti mereka mungkin tidak terbang sampai setelah 2024, target NASA saat ini untuk kembali ke bulan.

Tetapi para astronot baru akan berlatih untuk terbang dengan pesawat ruang angkasa Orion baru NASA dan megarocket Space Launch System (pusat untuk misi Artemis NASA), serta untuk misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan pesawat ruang angkasa pribadi seperti Crew Dragon milik SpaceX dan kapsul Starliner Boeing.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement