REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan sains Australia memulai tahap pengujian untuk dua vaksin virus corona potensial, Kamis (2/4). Salah satu vaksi tersebut berasal dari Amerika Serikat (AS).
Dua uji coba melewati pengujian hewan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tetapi ilmuwan memperingatkan belum tentu vaksin siap hingga akhir 2021. “Kami masih berpegang teguh pada 18 bulan optimis untuk pengiriman vaksin kepada konsumen umum,” kata Direktur Kesehatan Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), Rob Grenfell dilansir di Foxnews.com, Kamis (2/4).
Dia mengatakan para ilmuwan bekerja sangat cepat hingga sudah mencapai fase uji klinis dalam dua bulan. Fase uji klinis adalah proses yang biasanya memakan waktu dua tahun.
Vaksin potensial dibuat Inovio Pharmaceuticals dan Universitas Oxford yang berbasis di San Deigo. AS melakukan uji coba manusia pertama pada Maret di fasilitas penelitian Kaiser Permanente di Seattle.
Ilmuwan CSIRO akan menyuntikkan musang dengan vaksin potensial pada tahap pertama pengujian. “Jika kita dapat menghentikan virus yang terikat pada reseptor musang dalam sistem pernapasan, ada peluang yang sangat bagus virus itu bekerja pada manusia,” ujar Grenell.
Dia mengatakan uji coba pada manusia kemungkinan akan dimulai pada akhir April atau awal Mei mendatang. Dia mengatakan semua calon vaksin disokong banyak perusahaan dan organisasi. Alasannya, belum ada satu pun organisasi yang mampu menghasilkan vaksin Covid-19.